Beberapa film masa depan banyak yang mengungkap peran robot yang sangat berguna untuk kehidupan manusia seperti Doraemon, Terminator, dan masih banyak lagi. Beberapa robot ternyata sudah ada yang terwujud dan tinggal mematangkan lagi agar bisa benar-benar bermanfaat untuk kehidupan manusia. Tentunya masa depan benar-benar sudah di depan mata.
Beberapa robot medis tersebut memiliki fungsi yang beragam, mulai dari robot yang membantu lansia, robot pemindah supply rumah sakit, sampai dengan robot yang bisa membantu dokter untuk mendiagnosa penyakit dalam dengan mudah dan cepat. Kehadiran para robot tersebut sangat membantu dalam bidang medikal bahkan untuk kelangsungan hidup manusia.
Dan kini perkembangan teknologi robot terbaru yang diciptakan oleh para ilmuwan Jerman, yang mengaku terinspirasi fleksibilitas ulat bulu dan ubur-ubur. Kecil-kecil cabe rawit.
Tak lebih dari 0,5 cm, robot mungil yang sepintas tampak seperti karet penghapus ini penuh kejutan. Ia bisa bergerak, berjalan, melompat, merangkak, berguling, bahkan berenang! Intinya, si minimalis ini sanggup melakukan berbagai gerakan yang dibutuhkan untuk melewati lingkungan yang kompleks.
Terbuat dari bahan karet elastomer yang tersusun atas banyak partikel magnetik mini, robot ini dirancang untuk diprogram secara eksternal agar ia bisa secara elastis membentuk diri menjadi apa pun.
Apa tujuannya? "Kami ingin menempatkan robot lunak ini ke bagian dalam tubuh yang sulit bahkan mustahil dijangkau, namun dengan invasi minimal," tandas Metin Sitti, kepala departemen inteligensi fisik di Max Planck Institute for Intelligent Systems.
Robot ini memang cukup kecil untuk memasuki sistem pencernaan maupun saluran kemih, atau bahkan sistem vaskular. Ia dirancang untuk bernavigasi di jaringan-jaringan kompleks maupun permukaan yang dipenuhi cairan, separuh cairan, atau kering.
Saat ini, robot yang belum diberi nama ini belum diuji coba pada manusia. Suatu hari, ia diharapkan dapat dikembangkan untuk keperluan medis, seperti mengantarkan obat ke suatu target di dalam tubuh.
"Kami ingin bisa memperkecil robot ini, bahkan sampai sekecil puluhan mikron, sehingga kita bisa menjangkau nyaris semua bagian dalam tubuh kita," ujar Sitti.
Leif Ristroph, pakar matematika di Courant Institute, New York University, yang mengembangkan robot terbang kecil yang bisa menirukan gerak ubur-ubur, berkomentar bahwa kemampuan robot Jerman ini istimewa dan berbeda dari yang sudah ada.
Semoga saja, si elastis kelak bisa memberi manfaat besar bagi dunia medis!