Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Apa itu Paliatif?

Diperbarui: 16 Desember 2017   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.getdoc.co

Belakangan, istilah "paliatif" jamak digaungkan, terutama terkait kondisi keganasan penyakit. Mari kenali perawatan penting dalam tahap akhir kehidupan pasien ini.

Adalah hak pasien untuk mendapat perawatan semaksimal mungkin, termasuk pasien keganasan yang berada di stadium akhir. Bagi mereka, pilihan perawatan yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan tetaplah harus diberikan.

Di sinilah perawatan paliatif dibutuhkan, seperti diungkapkan oleh Dr. Bob Andinata, Sp.B(K)Onk, Kepala Poliklinik RS Kanker Dharmais. Umumnya, perawatan ini penting bagi pasien kanker stadium akhir.

Dr. Bob menyebut bahwa dari empat stadium kanker payudara, harapan hidup stadium IV adalah 10-20 persen. Jika ada 10 pasien stadium IV, lima tahun mendatang jumlahnya tinggal 1-2 orang. Jika pasien bisa melewati masa 2 tahun saja, sudah bagus.

"Di sinilah perawatan paliatif dilakukan. Ini adalah sebuah treatment dimana kita tidak lagi menyembuhkan pasien, tetapi berupaya meningkatkan kualitas hidupnya," ujar Dr. Bob.

Hal yang diperhatikan antara lain asupan makanan, karena pasien stadium IV biasanya tidak mau makan. Jadi, perawatan paliatif berusaha agar asupan makanan pasien tetap bagus, sehingga kualitas hidupnya terjaga dan ia dapat bertahan semaksimal mungkin.

Sebagai salah satu pakar paliatif ternama di Indonesia, Dr. Maria Astheria Witjaksono, M.Pall, dari RS Kanker Dharmais, dengan tegas menyebutkan bahwa prinsip paliatif bukanlah eutanasia. Sebaliknya, setiap tindakan paliatif berfungsi meningkatkan kualitas hidup.

"Perawatan paliatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang memiliki penyakit yang dapat mengancam jiwa," tegas Dr. Maria.

Bagi pasien stadium lanjut, secara medis waktunya terbatas. Maka, perawatan paliatif membantu bagaimana pasien bisa memanfaatkan waktu yang ada sehingga hidupnya betul-betul berkualitas.

"Jadi, bagi pasien yang punya harapan hidup beberapa bulan, maka selama dia hidup beberapa bulan itu, kualitasnya harus baik. Tidak hanya tergeletak di atas tempat tidur, tetapi tetap aktif di rumah, misalnya tetap masak walau di atas kursi roda dan menjalani hobi baru," saran Dr. Maria.

"Pada intinya, pasien paliatif harus tetap aktif dengan kegiatan yang bisa dilakukan. Buatlah hidupnya seperti orang yang tidak sakit. Karena itu, pasien paliatif tidak perlu rumah sakit, tapi justru rumah sehat yang penuh kasih sayang dan lingkungan yang mendukung," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline