Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Ketahui Filosofi dan Sejarah Ketupat, Sajian Khas Lebaran di Indonesia

Diperbarui: 21 April 2023   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketupat lebaran (detik.com)

Tak pelak ketupat menjadi salah satu hidangan yang selalu ada di Hari Raya Idul Fitri.

Dalam sajiannya, ketupat ini ditambahkan kuah yang berisi sayur labu, telor balado, rendang, opor ayam, dan sambal goreng kentang ati.

Semakin renyah disantapnya bareng dengan kerupuk putih.

Selain di Indonesia ketupat yang adalah beras yang dipadatkan lalu dibungkus janur lantas dikukus itu juga dapat ditemui di negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Orang Sunda dan Jawa menyebut ketupat itu dengan kupat yang berasal dari kata "ku" atau mengaku dan pat atau lepat.

Baik dalam bahasa Sunda maupun Jawa, lepat ini lupa dalam Bahasa Indonesia nya.

Jadi kupat bermakna "mengaku lupa". Dalam hal ini lupa karena berbuat kesalahan.

Jadi, filosofi ketupat ini sejalan dengan makna yang utama dari Idul Fitri ini yaitu bersilaturahmi saling maaf-maafan karena telah berbuat kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak.

Dalam sejarahnya, ketupat mulai diperkenalkan di Indonesia pada abad ke-15 pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.

Sunan Kalijaga lah yang memperkenalkan ketupat ini dalam dakwahnya menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline