Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Sejarah Beli Baju Lebaran, Pernah Dikritik Belanda Karena Menggunakan Dana Pemerintah

Diperbarui: 2 April 2023   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jual-beli pakaian menjelang Hari Raya jaman dulu (historia.id)

Jika ditanyakan apakah menggunakan baju baru di Hari Raya IdulFitri suatu keharusan atau tidak, maka kita harus melihat dulu makna dan filosofinya.

Tentunya sebelum merayakan hari kemenangan itu, umat Muslim diharuskan menjalani kewajibannya berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Di bulan penuh Rahmat ini mereka yang berpuasa tidak makan, tidak minum selama 13 jam.

Selain itu mereka juga diwajibkan untuk menahan nafsu amarah yang buruk, bermakna mendekatkan diri kepada Illahi.

Nah, setelah melewati ujian itu, maka tibalah hari kemenangan, hari takbir.

Dimana umat suci kembali, bersih lagi seperti seorang bayi yang baru dilahirkan dari seorang ibu. Tidak bernoda dan berdosa.

Sesuai dengan kata "fitri" dari IdulFitri yang berarti bersih.

Dengan mengenakan pakaian baru maka umat menjadi baru lagi, lepas dari yang lalu yang penuh dosa dan kesalahan.

Ya, berpakaian baru.

Sejak kapankah tradisi menggunakan pakaian baru untuk Hari Raya itu dimulai pada awalnya.

Ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan Hindia-Belanda pada abad ke-20.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline