Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Sejarah Hari Sarung Nasional 3 Maret, Simbol Perjuangan Santri dan Kiai

Diperbarui: 23 Maret 2023   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sarung (barisan.co)

Tak pelak pesona sarung muncul kembali ke permukaan terutama menjelang tibanya bulan Ramadhan.

Sarung dengan berbagai model, warna, dan corak sangat bersahaja digunakan untuk sholat, atau saat santai di rumah.

Seperti yang kita saksikan di layar kaca, "Wadimor" mempromosikan produknya beberapa masa menjelang tibanya bulan Ramadhan 1444 H.

Promosi yang sangat tepat dan efektif dari segi bisnis dimana umat Muslim bakal menyongsong bulan suci dan IdulFitri.

Secara kebetulan pula, 1 Ramadhan 2023 ini jatuh pada bulan Maret, tepatnya pada tanggal 23 Maret 2023 sesuai ketetapan dari Muhammadiyah.

Dan banyak yang tidak tahu, jika tanggal 3 Maret yang baru saja kita lewati merupakan Hari Sarung Nasional.

Filosofi dari sarung ini adalah umat Muslim khusyuk dan khidmat menjalankan rukun Islamnya atau dipakai saat senggang.

Adalah orang nomor satu di Republik ini, Presiden Joko Widodo yang meresmikan tanggal 3 Maret sebagai Hari Sarung Nasional.

Dalam kesempatan Sarung Fest di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada tahun 2019 lalu.

Dalam sejarahnya, kain bercorak yang berbentuk tabung dan digunakan oleh para santri dan kiai itu diperkirakan masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Arab dan India sejak abad ke-14.

Seiring dengan lawatan orang-orang dari Timur Tengah ke negara-negara Asia Tenggara dalam rangka bisnis, sarung juga berkembang di wilayah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline