Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Colenak, Camilan Tradisional yang Pas untuk Buka Puasa

Diperbarui: 23 Maret 2023   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Colenak (id.theasianparent.com)

Serasa memang sudah lama saya tidak lagi mencicipi makanan yang satu ini.

Ya seingat saya sudah ada 5 tahun dimana terakhir kali saya makan makanan lezat ini.

Pada waktu itu, dalam kesempatan cuti panjang IdulFitri, saya mencicipi colenak di Sukabumi, Jawa Barat, tempat kampung halaman tercinta.

Colenak yang merupakan peuyeum (tape) yang dibakar kemudian dibubuhi parutan kelapa dan dilapisi cairan gula merah itu sejatinya memang kudapan khas Sunda.

Terlepas apakah kudapan lezat ini memang ada di luar Jawa Barat, saya belum tahu referensinya.

Yang pasti, dalam sejarahnya, kudapan ini lahir dari wilayah Parahyangan ini.

Bahkan colenak ini menjadi hidangan "raja-raja".

Seperti diketahui, Indonesia tercatat dalam sejarah sebagai tuan rumah penyelenggaraan KAA (Konferensi Asia Afrika) yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada bulan April 1955.

Pihak panitia lantas memanggil Aki Murdi, seorang pedagang Colenak yang sudah berjualan kudapan tersebut sejak tahun 1930.

Aki Murdi membuat Colenak sekian banyaknya di dekat Gedung Merdeka tempat digelarnya konferensi yang sangat bersejarah itu untuk disajikan dan dinikmati para pemimpin tertinggi negara-negara Asia dan Afrika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline