Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Petik Pelajaran Berharga dari "Sepak Bola Gajah", Kuncinya Tundukkan Vietnam dan Thailand

Diperbarui: 13 Juli 2022   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepakbola Gajah (detikInet.detikcom)


Tidak semua pecinta sepakbola tanah air yang mengecam hasil laga match day kelima Grup A Piala AFF U-19 2022 antara Thailand dan Vietnam yang berakhir imbang 1-1 sebagai sebuah sepakbola Gajah.

Salah satu pandangan itu datang dari Akmal Marhali, Koordinator SOS (Save Our Soccer).

Menurut Akmal, laga yang menimbulkan tragedi dimana akhirnya Timnas U-19 Indonesia gagal melaju ke semifinal itu adalah merupakan taktik dan strategi yang wajar saja dilakukan Vietnam maupun Thailand.

"Saya tidak melihat mereka main sabun. Itu murni strategi untuk mengamankan semifinal," katanya, Senin (11/7/2022).

Lebih lanjut Akmal mengatakan tentunya Vietnam dan Thailand mengetahui regulasi head to head itu. Dan Indonesia harus evaluasi terkait kegagalan melangkah ke semifinal itu.

Dari evaluasi nantinya akan didapatkan kesadaran jika Indonesia memang mengalami kemajuan dan lebih perkasa di antara tiga tim lainnya di Grup A dimana Garuda Nusantara menang dengan skor telak. 

7-0 atas Brunei Darussalam, 5-1 atas Filipina, dan 5-1 atas Myanmar.

Cuma dengan Vietnam dan Thailand Garuda Nusantara tidak mampu mencetak gol. Hanya imbang 0-0.

Jadi disini didapatkan kesimpulan. Jika Indonesia ingin menjadi raja di kawasan ASEAN ini kuncinya adalah mampu menundukkan kedua tim itu, Vietnam dan Thailand!

Sembari terus memperbaiki kekurangan-kekurangan dan menambah kemampuan yang sudah terbentuk di tangan pelatih Shin Tae-yong.

Indonesia jangan "cengeng".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline