Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Apri/Fadia Runner-Up, Kalahkan Keng/Wang, Fajar/Rian Selamatkan Muka Tuan Rumah

Diperbarui: 13 Juni 2022   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar/Rian (sportstars.id)


Setelah "jungkir balik" mencapai final Indonesia Masters 2022, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akhirnya harus puas menjadi runner-up turnamen Super BWF 500.

Di final yang digelar di Istora Senayan Jakarta, Minggu (12/6/2022) ganda putri yang belum mempunyai ranking dunia itu harus mengakui keunggulan ganda putri Cina berperingkat satu dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan dua gim langsung, 18-21 dan 12-21.

Di gim pertama Apriyani/Fadia bisa mengimbangi permainan finalis Olimpiade Tokyo 2020 itu. Namun di gim kedua, Chen/Jia terus melakukan tekanan yang membuat kewalahan pasangan baru yang ditemukan oleh Eng Hian itu.

Mencapai final Indonesia Masters 2022 sudah cukup memuaskan dimana dalam perjalanannya menuju ke partai puncak Apriyani/Fadia dua kali membekuk wakil Malaysia yaitu Pearly Tan/Thinaah Muralitharan di semifinal, dan Vivian Hoo/Chiew Sien Lim di babak 16 besar.

Sebelumnya di 32 besar Apriyani/Fadia mengalahkan dua gim langsung ganda putri Belanda, Debora Jille/Cheryl Seinen.

Di perempatfinal Apriyani/Fadia menaklukkan unggulan kedua asal Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan.

Laga terseru adalah ketika menghadapi Tan/Thinaah dimana Apri dan Fadia harus jatuh bangun namun akhirnya menang dengan skor 21-23, 21-14, dan 21-14.

Pertemuan dengan Chen/Jia di partai puncak adalah ulangan final Olimpiade Tokyo 2020 ketika Apriyani masih berpasangan dengan Greysia Polii.

Dengan runner-up itu Apri/Fadia mengantongi hadiah sebesar $13.680 atau setara Rp 200.000.000. Sedangkan Chen/Jia sebagai juara membawa pulang hadiah $28.440 atau setara Rp 415.000.000.

Apri mendapatkan pasangan barunya usai Greysia Polii memberikan tanda akan gantung raket. Pelatih ganda putri Eng Hian lah yang menemukan "jodoh" baru bagi pemain kelahiran Kabupaten Konawe, 29 April 1998.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline