Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Berbahaya, Ingat Jangan Ngabuburit di Jalur KA, Ada Sanksinya

Diperbarui: 16 April 2022   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngabuburit membahayakan (radarbromo.jawapos.com)


Ngabuburit sejatinya boleh dilakukan dimana saja asalkan itu tidak menimbulkan keresahan atau membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Salah satu aktivitas ngabuburit membahayakan yang dimaksud adalah main-main di atas rel atau di sekitar jalur Kereta Api.

Apalagi di masa-masa akhir Ramadhan atau di sekitar Lebaran dan masa cuti Lebaran dimana tentunya banyak moda transportasi Kereta Api yang melakukan perlintasan untuk mengangkut para pemudik dan arus baliknya.

Sehubungan dengan itu, Kuswardoyo, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop (Daerah Operasional) Bandung, mengingatkan kembali pasal 181 ayat 1 UU Nomor 23 Tahun 2007 yang memberikan sanksi kepada masyarakat yang "main-main" di rel KA.

Dalam Undang-undang tersebut dituliskan mereka yang melanggar perbuatan yang seperti disebutkan dalam Undang-undang itu terancam denda paling banyak Rp 15 juta atau kurungan 3 bulan penjara.

Memang pada masa-masa Ramadhan ini aktivitas masyarakat yang main-main di rel Kereta Api ini meningkat menjelang berbuka puasa. 

"Aktivitas menjelang berbuka puasa ini meningkat," kata Kuswardoyo.

Untuk itu Kuswardoyo mengatakan pihak KAI terus melakukan sosialisasi untuk tidak bermain-main di rel Kereta Api dan mengingatkan sanksi yang akan dijatuhkan kepada yang melanggar.

Perilaku yang membahayakan ngabuburit di sekitar rel Kereta Api itu antara lain duduk-duduk di lintasan, selfie, atau tak sabar melintas.

Perlintasan KA ini merupakan area yang sangat rawan. Bisa saja karena ketidaksabaran, seseorang melintas rel atau pengendara kendaraan yang melintas karena tidak ada palang pintu.

Apalagi di saat sedang ramai-ramainya KA yang melaju mendekati masa cuti bersama IdulFitri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline