Patut dibanggakan, hanya Pajajaran satu-satunya wilayah yang tidak berhasil ditaklukkan oleh Majapahit maupun Singasari.
Kita ketahui, Maha Patih Gajah Mada sangat legendaris bukan saja di Indonesia bahkan sampai ke mancanegara karena berhasil memperluas wilayah kekuasaannya.
Bukan saja di wilayah yang disebut dengan Indonesia sekarang ini, wilayah-wilayah lainnya seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Timor Timur, Asia Selatan, bahkan Madagaskar di pantai timur Afrika!
Gajahmada berikrar dengan sumpahnya yang tersohor Sumpah Palapa yang isinya menyebutkan Gajahmada tidak akan bersenang-senang dulu sebelum seluruh Nusantara ini ditaklukkan oleh tangannya.
Unik, kendati wilayah Pajajaran yang hanya sepertiga Pulau Jawa namun tidak bisa ditaklukkan oleh Majapahit yang luasnya beberapa kali lipat!
Andai saja dulu Pajajaran dapat ditaklukkan tentu akan terjadi akulturasi budaya dan adanya persamaan dengan wilayah Pulau Jawa lainnya, misalnya dalam segi bahasa.
Itulah sebabnya, bahasa Sunda sekarang ini berbeda dengan bahasa Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta).
Tentunya akan terjadi pemaksaan oleh penguasa Majapahit kepada Pajajaran agar menerapkan kebudayaan atau bahasa jika Sunda berhasil ditaklukkan.
Itulah salah satu penyebab mengapa bahasa Sunda dan bahasa Jawa itu berbeda, seperti yang ditulis oleh seorang penjelajah asal Portugis, Tome Pires.
Tome Pires membuat sebuah buku yang berjudul "Suma Oriental" yang berisi kumpulan catatan tentang Sunda di abad ke 16.