Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Naturalisasi di PSSI, Membawa Secercah Harapan?

Diperbarui: 19 Januari 2022   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naturalisasi (galamedia.pikiran-rakyat.com)


Kendati saya tidak setuju dengan program naturalisasi yang sedang hangat-hangatnya didengungkan di media, namun menarik menyimak pandangan dari Yunus Nusi, Sekjen PSSI, sekaligus mantan Ketua Asprov Kaltim.

Tanggapan itu muncul terkait pendapat yang dilontarkan Haruna Soemitro, anggota Exco PSSI yang tidak setuju dengan program naturalisasi yang dihelat PSSI.

Istimewanya untuk mengarungi Kualifikasi Piala Asia 2023 setidaknya ada empat pemain yang bakal dijadikan WNI untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang negara-negara Asia itu.

Keempat mereka yang dimaksud adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen. Proses untuk itu saat ini sedang dilakukan, di antaranya mengurus dokumen yang diperlukan.

Haruna Soemitro menjadi viral dan dikecam banyak pihak lantaran "menyindir" Shin Tae-yong dan menolak naturalisasi.

"Buat apa hanya runner-up. Kalau begitu tidak perlu Shin Tae-yong," kata mantan manajer Madura United itu.

Seperti membeli kucing dalam karung, ini juga yang dikatakan Haruna terkait keinginan Shin dan PSSI untuk menaturalisasi para pemain luar negeri.

"Naturalisasi sekarang ini berbeda dengan jamannya Cristian Gonzales. Sekarang ini yang dinaturalisasi adalah para pemain berdarah Indonesia," kata Yunus Nusi menanggapi "cuitan" Haruna.

Saya sependapat dengan Haruna, membeli kucing dalam karung jika Indonesia menaturalisasi para pemain asing.

Percuma saja membeli para pemain yang notabene berasal dari negara-negara sepakbola atau klub-klub yang mumpuni jika pembinaan sepakbola di Indonesia tidak dibenahi secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline