Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Uniknya Piala Thomas 1998, Berangkat Pamit Pak Harto, Pulang Disambut Pak Habibie

Diperbarui: 20 Oktober 2021   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sigit Budiarto (iradiofm.com)

Salah satu media Hongkong menulis judul tentang Indonesia yang berhasil merebut kembali Piala Thomas pada edisi 2020 setelah 19 tahun lamanya lepas dari genggaman.

"Cina tercengang dikalahkan Indonesia 0-3".

"Indonesia merebut Piala Thomas sejak 19 tahun. Yang terakhir 2002" demikian media Inggris menuliskan.

Itu beberapa media asing yang memberitakan soal kemenangan Indonesia.

Indonesia merebut Piala Thomas untuk yang ke 14 kalinya, yang terbanyak. Cina di posisi kedua dengan 10 kali.

Nostalgia kepada gelaran Piala Thomas yang ke 20 yaitu pada edisi 1998 di Hongkong, salah seorang pemain yang memperkuat Tim Thomas Indonesia saat itu, Sigit Budiarto menceritakan pengalamannya yang unik.

Pada final saat itu, Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2 di final, dan dengan demikian Indonesia kembali juara untuk yang kesekian kalinya.

Pada saat itu, berpasangan dengan Chandra Wijaya, Sigit Budiarto menyumbangkan satu angka dengan mengalahkan Lee Wan Wah/Choong Tan Fook.

Dari tiga kali memperkuat Tim Thomas, Sigit Budiarto menceritakan pengalamannya saat edisi 1998 kepada presenter Yuni Kartika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline