Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Patung Kristus Raja, Hadiah Presiden Soeharto yang Gagal Rebut Hati Rakyat Timor Timur

Diperbarui: 1 Oktober 2021   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Patung Kristus Raja atau Cristo Rei (kupang.tribunnews.com)

Patung Kristus Raja atau Cristo Rei di Dili, Timor Leste merupakan patung tertinggi kedua di dunia setelah Patung Christ the Redemeer di Rio de Janeiro, Brasil.

Jika Cristo Rei yang didirikan di atas bukit Tanjung Futucama, Dili, memiliki tinggi 27 meter, sementara patung Christ the Redemeer tingginya 36 meter.

Angka "27" meter adalah perlambang jika Timor Timur merupakan bagian dari Indonesia, propinsi Indonesia yang ke 27.

Ide didirikannya patung itu datang dari Gubernur Timor Timur pada saat itu, Jose Soares. Soares mengusulkan agar dibuatkan patung Kristus Raja sebagai peringatan 20 tahun integrasi Timor Timur dengan Indonesia.

Soeharto menyetujui usulan itu dan menunjuk Direktur PT Garuda Indonesia sebagai pimpinan proyek.

"Saya tidak tahu urusan politik. Saya dengar usulan itu diajukan Soares di kesempatan pertemuan mereka di pesawat. Dan Soeharto langsung menunjuk Direktur Garuda sebagai pelaksana," kisah Bolil.

Bolil yang dimaksud adalah sapaan akrab dari Mochamad Syailillah, seniman yang mengerjakan patung Kristus Raja yang dimaksud.

"Tidak tahu urusan politik. Saya hanya yang membuat patung," kata Bolil.

Dikerjakan selama lebih dari setahun, akhirnya Patung Kristus Raja pun selesai, dan pada tanggal 15 Oktober 1996, Presiden Soeharto dengan menggunakan helikopter didampingi oleh Gubernur Timor Timur dan Uskup Dili Mgr Carlos Ximenes Belo melihat-lihat langsung kemegahan patung itu dari udara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline