Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Karena Mohamed Salah Angka Kejahatan Rasisme di Liverpool Menurun

Diperbarui: 19 September 2021   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mohamed Salah (bola.okezone.com)


Negara Inggris, negara ini dikenal salah satunya karena bahasanya yang dijadikan sebagai bahasa pengantar internasional.

Banyak juga yang istimewa dari negaranya Ratu Elizabeth ini, di antaranya adalah pada masyarakatnya yang gila bola.

Untuk menyebutkan hal itu, ada pameo yang mengatakan bahwa sepakbola sudah menjadi agama kedua di negara sepakbola itu.

Tak pelak segala sesuatu yang berbau sepakbola, selalu saja menjadi seperti magnet yang menyedot perhatian khalayak.

Dan tahukah Anda, pemain Liverpool saat ini, Mohamed Salah, yang notabene beragama Islam, bahkan mempengaruhi kehidupan masyarakat di sana.

Oleh karenanya tidak sedikit warga di Inggris yang mualaf, memeluk agama Islam, lantaran "sihir" dari keberadaan Mohamed Salah di Inggris.

Keberadaan Mohamed Salah sebagai punggawa Liverpool, klub yang bermarkas di kota pelabuhan Marseyside, ternyata mempengaruhi soal kehangatan kehidupan beragama dan kepada penurunan angka kriminalitas di kota "The Beatles" itu.

Sebuah studi yang digelar oleh Stamford University membuktikan jika keberadaan pemain Timnas Mesir itu menurunkan statistik komentar anti-Muslim sebesar 50 persen.

Kejahatan yang berbau rasisme juga mengalami penurunan sebesar 19 persen di kota markas The Reds, Liverpool.

Bukan hanya pemain berusia 29 tahun itu saja yang beragama Muslim di The Reds.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline