Lihat ke Halaman Asli

Kenangan di Desa

Diperbarui: 27 Mei 2017   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sahur di desaku"][/caption]"sahur....sahur...sahur....." 

pagi itu anak-anak dan remaja desa ciriung membunyikan tetabuhan sederhana dari ember, botol galon aqua, serta kentrengan ronda, berkeliling desa membangunkan penduduk untuk waktunya makan sahur

dengan bercelana pendek, memakai kaos bola "Ronaldo", ada juga yang bersarung

itulah renunganku semasa di desa sekira sepuluh tahun yang lalu

waktu itu aku berpuasa, bila sahur atau berbuka, ibu yang mempersiapkan makanannya

aku berusaha agar puasaku tidak bocor, paling tiap puasa waktu aku bocor dua atau tiga hari

kata ibu, puasa adalah kewajiban kita sebagai muslim menjalankan syariat, rukun Islam, kelak nanti kita akan mendapatkan pahalanya, setiap kali seharian berpuasa, menahan lapar dan haus, serta meredam hawa nafsu yang buruk, baik pahala di dunia atau pun di akhirat

jadi sehari berpuasa, pahalanya sekian, dua hari sekian,

dan setan-setan pun dibelenggu di bulan Ramadan, bulan yang penuh rahmat dan ampunan

teringat pula aku dan teman-teman sering ngabuburit, kadang main layangan di tanah lapang, atau bermain kelereng

dua puluh menit menjelang buka, aku sudah sampai di rumah, menunggu beduk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline