Lihat ke Halaman Asli

Pengobatan Alternatif Kadang Mencengangkan

Diperbarui: 18 Mei 2017   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua ingin sehat, siapa yang mau sakit, apalagi kalau sakitnya tergolong sakit yang berat. Maka dari itu tidaklah heran apabila seseorang sampai menghabiskan mobil, rumah dan harta benda lainnya untuk dipakainya biaya berobat. Barangkali Anda pernah mendengar sandiwara hidup ini. Sayapun pernah, dan itu terjadi kepada masih terhitung saudara, seorang perempuan, usianya waktu itu berkisar antara 45-50 tahunan, katakanlah namanya Mei. Pada waktu kakak Mei menelepon ke HP kemudian juga ke telepon rumah tidak ada respons. Mei yang pada waktu itu memang sudah sakit, dicurigai ada apa-apanya. Kakaknya kemudian menyambangi rumah Mei, rumahnya tetap terkunci, di ketok-ketok tiada jawaban, terpaksa dengan segala upaya kakaknya mendobrak rumah. Mei memang tinggal sendirian di rumah. Setelah berhasil didobrak, di dalam kamar mandi ada suara mencurigakan. Dan ternyata Mei ada di kamar mandi dalam keadaan tak sadarkan diri.

Entah penyakit apa yang diderita, Mei kemudian menjual mobil dan rumahnya, dipakainya untuk berobat kesana-sini, ke alternatif, bahkan pernah ke Singapura. Cuma sembuh sebentar, dan pada akhirnya Mei pun tidak kuat.

Bila dengan cara pengobatan dunia kedokteran tidak berhasil, orang kadang melirik ke pengobatan alternatif.

Di kota tempat tinggal saya dulu, ada seorang sinshe yang ramai dikunjungi oleh pasien-pasien yang bahkan berasal dari luar kota, dengan berbagai macam keluhan penyakit. Si sinshe mengobati pasien dengan cara memberi ramuan-ramuan tertentu, ramuan-ramuan itu diperoleh dengan cara terlebih dahulu sinshe berdoa memakai hio (dupa biting), kemudian di atas sehelai kertas di depannya tiba-tiba ada tulisan dalam huruf Cina, itulah resep yang diberikan oleh orang yang telah meninggal. Resep itu memang manjur, berhasil.

Alkisah beberapa waktu kemudian kedapatan si sinshe meninggal. Orang-orang mengatakan memang kalau yang begitu umurnya pendek, karena sering kemasukan roh.

Dunia kedokteran kadang dibuat tercengang oleh pengobatan alternatif. Seperti ritual pengobatan yang dilakukan suku Dayak di Kalimantan Barat, dunia kedokteran sudah angkat tangan tak mampu menyembuhkan suatu penyakit berat, namun suku Dayak berhasil menyembuhkannya dengan bantuan roh-roh, seperti yang pernah saya baca di KOMPAS.[caption caption="roh"][/caption]

Seorang pendeta du Bandung yang saya kenal, mengatakan: "Memang cara demikian kadang lebih ampuh untuk menyembuhkan, tapi akibatnya si pasien jadi cepat mati.."

Dunia kedokteran tercengang. Namun bagaimana pengobatan alternatif atau pengobatan dengan bantuan roh-roh tersebut dilihat dari sisi agama?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline