Lihat ke Halaman Asli

Rudy Yuswantoro

Puisi adalah jiwaku

Ketika Aku Patah Pena

Diperbarui: 4 Juli 2020   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore jelang senja
Batin kian meradang
Terkoyak rasa sakit hati
Dikala diriku telah terdustai

Kata bijak sebatas lembaran
Tidak lagi menunjuk kedewasaan
Kata-kata selalu di putar balikan
Bibir tersenyum hanyalah kedok saja

Ketika aku patah pena
Dan aksara tak bisa tertata
Mengelus dada pun menghela panjang
Akhir terurai hanya membayang semu

Oh...
Malang nian nasib ini
Di berondong peluru-peluru tajam
Dari lidah-lidah durjanaya

Surabaya, 4 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline