Lihat ke Halaman Asli

Rudy Yuswantoro

Puisi adalah jiwaku

Puisi | Karena Miskin di Dampar Kekasih

Diperbarui: 13 Mei 2019   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat malam
Untukmu wahai kekasih
Harus berapa kali mengatakan
Entah apalagi cara membuktikannya

Yakinkanmu atas ungkapan perasaanku
Kujujuran kepastianku
Yang kuberikan di waktu itu
Penuh ketulusan cinta kasih sayang

Kau anggap seperti angin berlalu
Cenderung menjadi bahan ejekanmu
Kini semua berakhir
Dalam desah helaan panjang

Dan keterangan hidup sederhana
Berujung pertengkaran sengit
Perpisahan tak terelakkan 

Menatap tajam
Jari telunjuk menuding
Berseru lantang, jangan temui aku
Tak sudi berpacaran denganmu; miskin

**
Surabaya, 13 Mei 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline