Lihat ke Halaman Asli

Rudy Yuswantoro

Puisi adalah jiwaku

Rintih Perih di Lembayung Senja

Diperbarui: 4 Juni 2017   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

terkurunglah jiwaku antara kemelut yang mengusikrenung sejenak bersandar pada langit menuju senjawalau tetes membasah kutahan dalam rintihanharuskah duri menancap sedalam ini, entah antara jari mata pena mencoba torehkan rasasebongkah kegalauan kian besar menggencet jiwaTuhan......ke ujung mana kaki berayun 'tuk mengadu semilir angin tak lagi bersahabatdaun-daun tiada melambaikan kesejukangetar batin semakin riuh menghembus resahbagai ombak menggulung perahu-perahu kecil pasrahku dibalik lembayung senja, kiniberayun menyisiri jalan bertuju pulangwalau sajian tak terampungkanoh, ampuni aku Ilahi Ya Robb Surabaya, 4 Juni 2017 l 20.55 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline