terkurunglah jiwaku antara kemelut yang mengusikrenung sejenak bersandar pada langit menuju senjawalau tetes membasah kutahan dalam rintihanharuskah duri menancap sedalam ini, entah antara jari mata pena mencoba torehkan rasasebongkah kegalauan kian besar menggencet jiwaTuhan......ke ujung mana kaki berayun 'tuk mengadu semilir angin tak lagi bersahabatdaun-daun tiada melambaikan kesejukangetar batin semakin riuh menghembus resahbagai ombak menggulung perahu-perahu kecil pasrahku dibalik lembayung senja, kiniberayun menyisiri jalan bertuju pulangwalau sajian tak terampungkanoh, ampuni aku Ilahi Ya Robb Surabaya, 4 Juni 2017 l 20.55 wib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H