Di kursi depan teras
Lelaki itu bersandar resah
Batinnya berkecamuk, entah
Hingga kini tak kunjung rampung
Pada potret ia bicara
Sesekali memandang langit
Yang nampak gelap sedari pagi
Menjelang malam rintik tak berhenti
Dari balik jendela senja
Di kursi depan teras
Lelaki itu bersandar resah
Batinnya berkecamuk, entah
Hingga kini tak kunjung rampung
Pada potret ia bicara
Sesekali memandang langit
Yang nampak gelap sedari pagi
Menjelang malam rintik tak berhenti
Dari balik jendela senja
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?