Lihat ke Halaman Asli

Rudy Yuswantoro

Puisi adalah jiwaku

Puisi | Airmata Pena

Diperbarui: 12 Agustus 2016   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Cerpen karya Bambang AW

Empat tahun tak kunjung pulang
Apalagi bersurat kabar pada orang tua
Sepertinya tak mau lagi mengenal rupa
Sosok wanita yang melahirkannya dulu 

Apakah malu kerena anak orang miskin
Atau takut bila nanti mencukupi kebutuhan
Bisa jadi memang enggan akui keberadaannya,
Entahlah 

Sampai kapan akan begini
Tingkah polahnya tiada batas berakhir
Hingga dekapan rindu sang bunda tiada tergapai
Merintih, pun menangis dalam penantian hampa 

Antara mata pena dan kertas usangku
Tak lelah terus menggurat mencari jawaban
Berdoa siang malam berharap pintu terbuka
Agar ia kembali untuk bersimpuh di antara kedua kakinya 

Surabaya Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline