Lihat ke Halaman Asli

Rudy Yuswantoro

Puisi adalah jiwaku

Sang Peracik Warung Pojok Gubeng

Diperbarui: 25 Maret 2016   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

dialah peracik ampas hitam
penyaji kenikmatan jiwa-jiwa pemesan
lincah gemulai jari tangan saat menyeduh
pun senyum mengurai di balik wajahnya

antara kursi meja panjang
angan membayang tentang....
hidup dan kehidupan masa kini
hingga akhir kutulis nama dalam baitku

sungguh sangatlah besar perjuangannya
tak berhenti ditengah himpitan ekonomi
terus menjelmakan mimpi-mimpi itu
sampai rengkuh berujung nyata

adalah dia
cangkir dan ampas berkisah kabar
gumebyar terang seiring berjalannya waktu
tak henti terus menapak jejak dengan takdirnya

Surabaya, 25 Maret 2016

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline