Lihat ke Halaman Asli

Rudy Yuswantoro

Puisi adalah jiwaku

Hutan Berasap

Diperbarui: 12 November 2015   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

kobaran menjilat rasa
kering basah merata
tiada sisa setangkai bunga
terbumi hanguslah, cinta

anak sajak bersimpuh luka
batin dan jiwa berbalut lara
menangis tiadalah guna
sesal berkerudung kain menua

habitat bertunggang langgang
padam tak pernah terbayang
hutanku menjadi terkenang
puing-puing melepuh di akhir pandang

sakitnya disini
karena tak ada yang mengerti
duduk berpangku tangan tiada mengisi
tidurlah mereka di atas derita negeri

bila detik masih memihak diri
aku harap engkau memahami
jabatan bukan untuk kepentingan diri
apalagi menggerogoti tanah pertiwi

dan,
dalam kesujudan
tasbihku penuh pengharapan
kembali sejuk dalam kedamaian

Surabaya,12 November 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline