Lihat ke Halaman Asli

Rudy Subagio

TERVERIFIKASI

Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Rencana Pertamina Beli Minyak dari Rusia: Strategi "Menunggangi Badai"

Diperbarui: 8 April 2022   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kilang minyak adalah Kilang Balongan. (dok PGN via KOMPAS.com)

Beberapa waktu setelah Rusia menginvasi Ukrania, harga minyak mentah dunia langsung melonjak tajam dan sempat menyentuh angka diatas US$120 per barel untuk jenis minyak mentah West Texas Intermediate (WTI).

Padahal di awal pandemi harga minyak sempat menyentuh angka terendah bahkan harganya minus kemudian di tahun 2021 naik secara perlahan dari US$50 ke US$70 dan di awal tahun ini berkisar US$70-US$80 per barel.

Selain minyak mentah harga gas alam juga ikut terkerek naik dari sekitar US$3,7 per MMBTU menjadi US$4,5 per MMBTU. Kenaikan ini juga diikuti dengan kenaikan harga BBM seperti bensin (gasoline) dan minyak diesel atau solar di seluruh dunia sebagai produk turunan dari minyak mentah.

Kenaikan minyak mentah ini membuat Pertamina mengalami defisit cukup besar karena harga BBM nonsubsidi sebelum April ini masih mengacu pada harga minyak mentah sekitar US$70 sebagai harga acuan di tahun 2021.

Hal inilah yang melatarbelakangi keputusan Pertamina untuk menaikan harga BBM nonsubsidi per 1 April 2022, meskipun kenaikan ini sebenarnya masih dibawah harga keekonomisan. Sebagai contoh harga keekonomisan Pertamax sekitar Rp 14.500 per liter untuk harga minyak mentah US$110 per barel.

Jadi meskipun telah dinaikkan harganya sebenarnya Pertamina masih "sedikit" merugi karena harganya masih dibawah harga keekonomisan.

Untuk meminimalkan kerugian tersebut salah satu caranya Pertamina harus bisa mendapatkan harga minyak mentah yang lebih murah sehingga harga keekonomisannya paling tidak sama dengan harga jual saat ini.

Mendapatkan minyak mentah dengan harga murah di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia saat ini memerlukan pemikiran yang "out of the box", salah satunya yaitu strategi menunggangi badai atau "riding the hurricane".

Strategi "riding the hurricane" atau strategi "riding the wave" pada prinsipnya adalah memanfaatkan peluang dari sebuah masalah atau bencana yang tengah melanda alih-alih menunggu badai reda dan kondisi kembali normal.

Strategi ini termasuk strategi yang berisiko tinggi namun dapat menghasilkan keuntungan yang besar atau istilahnya "high risk high return". Jadi perlu kehati-hatian, kecermatan dan perhitungan yang matang sebelum melakukannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline