Lihat ke Halaman Asli

Rudy Subagio

TERVERIFIKASI

Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Inemuri, Seni Tidur Siang di Tempat Kerja ala Jepang dan Filosofi "Rugby Management"

Diperbarui: 21 Januari 2022   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pegawai menerapkan inemuri, seni tidur siang di kantor. Sumber: Reuters/Jason lee

Dulu sekali, di suatu meeting rutin bulanan para manajer semua bagian yang dihadiri oleh para Direktur dan beberapa orang ekspatriat Jepang, ada kejadian yang cukup menarik. Ada salah satu ekspatriat Jepang yang hadir, hampir disepanjang meeting memejamkan matanya seperti sedang tidur sambil duduk.

Namun anehnya, tidak ada satupun direktur yang menegur atau membangunkannya termasuk sang General Manager yang juga ekspatriat Jepang. Dan yang juga aneh terkadang si ekspatriat yang "tertidur" ini beberapa kali bangun untuk bertanya bila ada presentasi yang tidak jelas atau memberikan saran atas suatu problem yang sedang didiskusikan.

Perilaku si ekspatriat yang tertidur ditengah-tengah meeting ini agak nyleneh dalam budaya kita, dan ini dilakukan pada setiap kali meeting yang diadakan satu bulan sekali.

Bahkan diantara para ekspatriat Jepang lain yang di tugaskan sebelum dan sesudah dia tidak ada yang sengaja "tertidur" pada saat sedang meeting. Meskipun dalam budaya jepang tindakan seperti ini -tidur siang di tempat kerja- dianggap wajar.

Budaya tidur siang di tempat bekerja dalam masyarakat Jepang disebut inemuri. Seseorang yang melakukan inemuri diasumsikan telah bekerja giat dan merelakan jam tidurnya untuk lembur.

Tak heran, kebiasaan ini mendapatkan toleransi yang tinggi. Orang yang sedang inemuri mungkin akan dibiarkan selama tidak membahayakan.

Inemuri merupakan seni tidur siang yang dilakukan seseorang di tengah-tengah jam bekerja atau belajar. Bahkan, banyak juga yang melakukannya ketika  berada di atas sarana transportasi, di area publik seperti stasiun, di jalanan umum, di kafe, dan lain-lain.

Dengan kata lain, inemuri bisa dilakukan di area yang mungkin bisa terlihat oleh banyak orang. Sebagai contoh pekerja kantoran yang melakukan inemuri akan terlihat oleh rekan kerja hingga bos.

Orang Jepang memiliki etos kerja yang tinggi. Bahkan, banyak sekali yang merelakan waktu tidurnya untuk terus menyelesaikan pekerjaan. Komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan hingga merelakan waktu tidur ini tentu berdampak pada muncul rasa mengantuk di siang hari.

Oleh sebab itu, inemuri di Jepang justru dianggap sebagai salah satu tanda sikap rajin yang dimiliki pekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline