Apakah anda pernah mendengar brand hotel "CitizenM Hotel" atau malahan pernah menginap disana ? Mungkin jarang yang pernah mendengar apalagi merasakan pengalaman menginap disana. CitizenM Hotel memang berbeda dari hotel mewah lain yang kita kenal seperti JW Marriott, Sheraton, Hilton, Ritz Carlton, The Westin dan lainnya.
CitizenM Hotel adalah pemain baru di industri hotel mewah yang tampil beda dibanding hotel mewah yang selama ini kita kenal. Hotel ini memiliki slogan "Hotel dengan fasilitas bintang lima dengan harga bintang tiga". Hotel ini ditujukan kepada para pelancong frekuensi tinggi atau pebisnis yang sering bepergian untuk urusan bisnis. Oleh karena itu lokasi hotel ini selalu berada di pusat bisnis tersibuk di kota-kota besar dunia.
Pada masa Pandemi seperti sekarang ini, hotel dan restoran menjadi salah satu sektor usaha yang paling telak terpukul pandemi covid-19. Apalagi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak akhir Juni yang diperpanjang sampai saat ini. Menurut sejumlah pelaku bisnis perhotelan di Indonesia, tingkat keterhunian hotel sebelum PPKM sempat membaik sekitar 25%, dengan adanya PPKM turun menjadi sekitar 10%-15%. Secara operasional dengan tingkat keterhunian hotel dibawah 20%, hotel akan merugi, dan ini dilema bila tetap buka akan semakin besar kerugiannya bila tutup juga akan semakin sulit untuk bangkit lagi.
Namun ditengah situasi yang sangat tidak bagus bagi industri perhotelan secara global, citizenM merupakan satu diantara sedikit hotel mewah yang tetap bertumbuh. Pada tahun 2021 ini citizenM akan menambah jumlah hotel yang ada di Amerika Serikat menjadi dua kali lipat.
Sampai dengan akhir tahun 2021 ini ada 5 hotel baru yang akan dibuka di pusat bisnis di kota Miami, Los Angeles, Washington DC dan San Francisco. Melengkapi hotel yang sudah ada sebelumnya di kota New York, Boston dan Seattle, sehingga jumlah seluruh hotel CitizenM yang ada di Amerika Serikat menjadi 10 hotel, dari yang awalnya hanya 5 hotel. Ini adalah sebuah indikator positif luar biasa bagi CitizenM_Hotel dibanding performa rata-rata industri perhotelan yang sejenis.
CitizenM diluncurkan pada tahun 2008, sejak awal ditujukan untuk me-revolusi atau men-disrupsi industri hotel tradisional. Hotel ini dirancang bagi para pelancong atau pebisnis yang sering harus mobile dengan konsep memberikan semua yang mereka butuhkan dan meniadakan apapun yang tidak mereka butuhkan.
Kondisi persaingan di industri perhotelan sebelum CitizenM didirikan sangat sangat keras. Persaingan yang demikian keras ini digambarkan sebagai Samudra merah yang berdarah-darah. Pada saat itu hotel bintang empat menawarkan 80% fasilitas yang ada di hotel bintang lima, hotel bintang tiga juga memberikan sekitar 75% fasilitas yang ada di hotel bintang empat, demikian seterusnya sampai hotel bintang satu yang memberikan sekitar 50% fasilitas hotel bintang dua.
Banting-bantingan harga dan memberikan fasilitas setingkat lebih tinggi mengakibatkan margin di industri perhotelan sangat kecil sementara pangsa pasar juga rawan diambil pesaing.
Ditengah kondisi persaingan seperti itu, pendiri dari CitizenM mencoba melihat peluang Samudra Biru yang dapat diciptakan dengan mendefinisikan kembali faktor-faktor yang sebenarnya dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan.
Selanjutnya mereka melakukan pengamatan yang mendalam mengenai apa alasan pelanggan lebih memilih hotel bintang lima dibanding hotel bintang tiga atau sebaliknya. Dari pengamatan tersebut ternyata hanya ada 3 alasan mengapa pelanggan lebih memilih hotel bintang lima dibanding bintang tiga yaitu : pengalaman merasakan kemewahan dan keindahan, lingkungan & fasilitas tidur yang nyaman dan lokasi yang strategis.
Wawasan yang didapatkan dari pengamatan diatas kemudian diterjemahkan menjadi sekumpulan tindakan nyata yang membentuk dasar langkah Strategi Samudra Biru. Tindakan-tindakan nyata tersebut kemudian dipilah menjadi faktor-faktor yang dapat dihapuskan, dikurangi, dinaikkan dan diciptakan yang dituangkan ke dalam matriks ERRC (Eliminate-Reduce-Raise-Create).