Mulai beroperasi pada tahuh 2018, minuman kekinian HAUS! tahun 2021 ini telah berhasil menjual sekitar 2 juta gelas per bulan dari 84 outlet nya, dengan omzet sebesar 20 milyar per bulan. Dari sisi popularitas, menurut survei yang diadakan oleh Populix pada tahun 2020, HAUS! menempati urutan keempat di pasar minuman kekinian dibawah Chatime, Kopi Kenangan dan Janji Jiwa.
Sejak awal mula berdiri HAUS! mengusung tema "Semua orang berhak minum enak". HAUS! berfokus pada minuman kekinian dengan harga yang terjangkau agar bisa dinikmati semua kalangan. Harga minuman yang dijual di HAUS! berkisara antara Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per gelas.
Sekilas strategi yang digunakan oleh HAUS! mirip dengan strategi generik Porter yaitu Cost Leadership atau menggunakan harga sebagai keunggulan kompetitif. Strategi ini mendorong perusahaan agar menjadi produsen dengan biaya terendah dibandingkan dengan pesaing.
Biaya terendah biasanya dicapai antara lain dengan produksi skala besar yang memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis, suplai bahan baku dengan harga terendah dan biaya tenaga kerja serendah mungkin. Namun hal ini tentu saja akan mengorbankan kualitas produk dan ini tidak sesuai dengan tema yang diusung oleh HAUS!.
Strategi yang dilakukan oleh HAUS! bukan semata-mata mengusung harga terendah atau cost leadership namun lebih ke inovasi nilai. Inovasi nilai artinya adalah meningkatkan nilai suatu produk namun pada saat yang bersamaan menekan biaya yang terjadi. Inovasi nilai menentang dogma umum bahwa nilai yang tinggi identik dengan biaya tinggi, dan menolak dilema atau pertukaran (trade off) antara nilai dan biaya.
Inovasi nilai merupakan fondasi dari Strategi Samudra Biru. Inovasi nilai menciptakan lompatan nilai bagi pembeli dan perusahaan sehingga kompetisi saat ini menjadi tidak relevan. Dalam prakteknya Inovasi nilai terjadi hanya ketika perusahaan memadukan inovasi dengan utilitas (manfaat), harga, dan posisi biaya.
Target pembeli yang dijangkau oleh HAUS! mulai dari menengah kebawah dan menengah atas sehingga mencakup segmen yang cukup luas. Oleh karena itu strategi HAUS! adalah dengan menekan biaya dan pada saat yang sama menaikkan nilai atau manfaat bagi konsumen. Kualitas tinggi dan harga yang rendah, dua hal yang bertentangan tersebut yang diinginkan oleh semua kalangan dari bawah sampai atas, namun demikian dibutuhkan kreatifitas yang tinggi untuk mewujudkannya.
Untuk menekan biaya, HAUS! bekerjasama dengan pabrik bahan-bahan minuman kekinian untuk mendapatkan harga bahan baku terendah dengan kualitas yang baik. Mereka juga mengembangkan berbagai varian rasa dan berbagai jenis produk untuk menangkap kebutuhan pelanggan, termasuk kemasan yang kekinian agar dapat bersaing dengan berbagai merek besar lainnya. Selain itu mereka juga harus menyiapkan tenaga kerja dan sistim yang baik agar dapat beroperasi dengan lebih efisien dibanding pesaing.
Bisnis minuman kekinian termasuk bisnis yang tergantung dari trend sehingga produsen harus selalu memperbaharui jenis minuman yang dijual. Secara umum siklus suatu jenis minuman adalah mulai dari "perintis" (inovasi nilai) yang merupakan jenis minuman yang sama sekali baru dari hasil inovasi, kemudian menjadi "pejalan" (peningkatan nilai) dan akhirnya menjadi "penetap" (peniru nilai). Oleh karena itu perusahaan harus selalu melakukan inovasi dengan menciptakan jenis minuman baru setiap 3 bulan. Bila minuman jenis baru ini dapat diterima oleh pasar maka akan berlanjut ke siklus selanjutnya sebagai "penetap" dan "pejalan", namun apabila gagal akan langsung dihentikan dan diganti jenis produk baru berikutnya.
Pada industri minuman kekinian, "perintis" adalah jenis minuman baru dari hasil inovasi yang belum dikenal luas oleh pelanggan dan diposisikan sebagai produk masa depan. "Penetap" merupakan jenis minuman yang sedang trend dan menjadi favorit bagi pembeli saat ini. "Pejalan" merupakan jenis minuman yang sangat biasa dan semua orang bisa membuatnya dan biasanya menjadi minimum item yang harus ada dalam penjualan.
Sekilas strategi yang dijalankan HAUS! cukup sederhana dan mudah untuk ditiru. Strategi tersebut mungkin juga dapat dimodifikasi oleh pemain baru untuk mengalahakan HAUS!. Namun dalam prakteknya banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. diantaranya adalah kesempatan, dukungan atau kerjasama dari pihak lain, lingkungan yang sesuai, ketersediaan sumber daya yang memadai dan momentum yang tepat.