Lihat ke Halaman Asli

Rudy

Diaspora Indonesia di China

Menilik Makna Kunjungan Prabowo ke Tiongkok

Diperbarui: 11 November 2024   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Xinhua News

Tiongkok menjadi negara pertama yang dikunjungi Presiden Indonesia Prabowo Subianto setelah dirinya resmi dilantik pada 20 Oktober lalu. Ini mencerminkan prioritas Presiden Prabowo dalam pengembangan hubungan Indonesia dan Tiongkok, sekaligus menunjukkan betapa strategisnya hubungan kedua negara.

Sumber gambar: Sekretariat Kabinet

Sebelumnya Presiden Prabowo juga memilih Tiongkok sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah dirinya resmi terpilih sebagai Presiden RI pada April 2024. Kedua kunjungan Prabowo ke Tiongkok pada tahun ini telah membuka babak baru dalam kerja sama strategis menyeluruh antara Tiongkok dan Indonesia.

Sumber gambar: ANTARA

Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama bilateral di berbagai bidang yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok terus dipererat. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 11 tahun berturut-turut. Dalam delapan bulan pertama tahun 2024, volume perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$92,79 miliar, meningkat 1,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di bidang pertambangan, ekonomi digital, fotovoltaik dan kendaraan energi baru, kerja sama kedua negara juga mengalami pertumbuhan yang kuat. Pada paruh pertama tahun 2024, hampir 570.000 wisatawan Tiongkok telah mengunjungi Indonesia, menjadikan Tiongkok sebagai salah satu negara sumber wisatawan asing terpenting bagi Indonesia.

Sumber gambar: Xinhua News

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan "simbol emas" kerja sama yang saling menguntungkan antara Tiongkok dan Indonesia. Sejak beroperasi lebih dari satu tahun yang lalu, KCJB telah mengangkut lebih dari 6 juta penumpang, dengan rata-rata penumpang harian sekitar 15800 penumpang, dan tingkat okupansi penumpang dalam satu hari mencapai 99,6%. Lembaga survei Indikator merilis laporan yang menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum mendukung penguatan kerja sama dengan Tiongkok di bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Sejumlah responden memberikan penilaian positif mengenai pendalaman kerja sama antara kedua negara di bawah kerangka inisiatif "Belt & Road". Hal ini tidak diragukan lagi telah meletakkan dasar opini publik yang kokoh bagi kerja sama kedua pihak di masa depan.
Setelah menjabat sebagai presiden, Prabowo berjanji akan mengutamakan rakyat dan mengangkat Indonesia masuk dalam jajaran negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, tepat pada peringatan 100 tahun berdirinya Republik Indonesia. Ia yakin laju pertumbuhan PDB Indonesia akan meningkat hingga 8% dalam empat hingga lima tahun ke depan. Untuk memenuhi janjinya, ia harus segera melakukan reformasi besar-besaran di bidang ekonomi, dan Tiongkok tidak diragukan lagi merupakan mitra kerja prioritas.

Sumber gambar: Xinhua News

Dalam kunjungannya ke Tiongkok kali ini, Prabowo melakukan dialog mendalam dengan para pemimpin Tiongkok dan membahas banyak isu. Kedua pihak menandatangani dokumen kerja sama di berbagai bidang seperti maritim, perikanan, sumber daya mineral, energi hijau, sumber daya air, keselamatan maritim, penilaian kesesuaian, ekonomi biru, perumahan, dan ekspor kelapa segar dari Indonesia ke Tiongkok. Pada Forum Bisnis Tiongkok-Indonesia 2024 yang diadakan pada tanggal 10 November, perusahaan dari kedua negara juga menandatangani kontrak senilai lebih dari US$10 miliar. Dapat diperkirakan bahwa kerja sama yang saling menguntungkan antara Tiongkok dan Indonesia akan semakin mendalam di masa depan dan memberikan manfaat bagi masyarakat kedua negara.
Sebagai kekuatan menengah di dunia dan negara terbesar di ASEAN, Indonesia ingin memainkan peran yang lebih penting dalam urusan internasional. Prabowo telah berulang kali mengusulkan agar Indonesia berperan sebagai mediator dalam konflik geopolitik antara Rusia, Ukraina, serta Palestina dan Israel. Indonesia juga dengan tegas menentang pembantaian sewenang-wenang yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Sebaliknya, Tiongkok selalu menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam urusan internasional, dan secara konsisten menjadi pencipta perdamaian dunia, kontributor pembangunan global, dan pembela tatanan internasional. Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedua negara, kedua belah pihak menyatakan bahwa di tengah situasi dan tantangan global yang semakin rumit, Tiongkok dan Indonesia, sebagai negara berkembang yang memiliki pengaruh global, mempunyai tanggung jawab untuk menggandeng negara-negara "Global South" untuk memperkuat persatuan dan kerja sama.

Dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, Presiden Prabowo sekali lagi menekankan bahwa Indonesia percaya bahwa Tiongkok adalah teman dan mitra yang sangat penting, tidak hanya saat ini tetapi juga di masa depan. Tahun depan menandai peringatan 75 tahun penggalangan hubungan diplomatik  Tiongkok dan Indonesia, juga merupakan peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika Bandung. Persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia untuk kesejahteraan bersama dan pembangunan bersama akan terus awet di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline