Lihat ke Halaman Asli

Rudy

Diaspora Indonesia di China

Misi Chang'e 6 Sukses Besar, Tiongkok Pimpin Teknologi Antariksa Dunia

Diperbarui: 26 Juni 2024   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto permukaan Bulan diambil oleh wahana Chang'e-6, Selasa (4/6/2024). Foto disebarkan oleh Badan Pengelola Antariksa Nasional China (CNSA) dan kantor berita Xinhua. (Sumber Foto: AP/XINHUA/CNSA via Kompas.id)

Pada tanggal 25 Juni waktu Beijing, misi antariksa Tiongkok Chang'e-6 berhasil mendarat di area yang telah ditentukan di Siziwang Banner, Mongolia Dalam. Ini menandai keberhasilan penyelesaian misi pertama Tiongkok dalam pengambilan sampel di sisi jauh bulan. 

Melihat kembali misi eksplorasi bulan selama 53 hari terakhir, mulai dari peluncuran yang sukses, perpindahan dari Bumi ke bulan, pengereman saat mendekati bulan, mengorbit bulan, dan mendarat di permukaan bulan, hingga mengumpulkan sampel tanah bulan, mengemas dan mengambil foto, menampilkan bendera Tiongkok, lalu lepas landas dan mengorbit permukaan bulan, transfer sampel, perubahan orbit dari bulan ke Bumi, dan berhasil mendarat kembali di Bumi. 

Serangkaian misi Chang'e-6 diselesaikan secara akurat dan selesai daam satu kali percobaan, Tiongkok sekali lagi membuktikan kemajuan teknologi luar angkasanya kepada dunia.

Chang'e 6 berhasil mendarat di Siziwang Banner, Inner Mongolia pada 25 Juni 2024. Sumber Gambar: CGTN

Perlu disebutkan bahwa, selain menyelesaikan misi pengumpulan sampel, Chang'e-6 juga menggali karakter "zhong" di sisi jauh bulan, yang merupakan kata pertama sebutan Tiongkok (Zhong Guo) dalam bahasa Mandarin.

Misi Chang'e-6 di sisi jauh bulan telah menarik perhatian global. Media internasional ternama seperti British Broadcasting Corporation dan CNN telah memberitakan hal ini, dan banyak pakar geologi bulan internasional juga memberikan pujian terhadap misi ini. 

"Semua orang sangat antusias karena kita mungkin melihat bebatuan yang sebelumnya belum pernah dilihat orang lain," kata John Pernet-Fisher, profesor geologi bulan di Universitas Manchester di Inggris.

James Head, profesor emeritus di Brown University di Amerika Serikat, mengatakan, "Sisi jauh bulan yang misterius sangat berbeda dalam banyak aspek. Tanpa sampel yang dibawa kembali, para ilmuwan bulan tidak akan dapat sepenuhnya memahami bulan secara utuh. Sampel yang dikumpulkan oleh Chang'e-6 akan membawa kemajuan penting dalam memecahkan masalah ini."

Wahana Chang'2 6 di Sisi Jauh Bulan. Sumber gambar: CGTN

Mengapa para ilmuwan di seluruh dunia begitu tertarik dengan pengambilan sampel di sisi jauh bulan? Alasannya adalah keunikan dan nilai penelitian ilmiah dari sisi jauh bulan. 

Para ilmuwan menemukan bahwa sisi jauh bulan umumnya lebih tua dibandingkan sisi dekat bulan. Lokasi pengambilan sampel yang dilakukan Chang'e-6 adalah Cekungan Kutub Selatan Aitken di sisi jauh bulan, yang merupakan cekungan tabrakan tertua dan terbesar di bulan. 

Para ilmuwan berharap temuan di sini dapat membantu manusia untuk lebih memahami pembentukan dan evolusi bulan.

Alasan lainnya adalah, kemungkinan adanya kandungan air di kutub selatan Bulan, jika manusia ingin membangun pangkalan di bulan, maka kawasan kutub selatan Bulan merupakan tempat yang ideal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline