Lihat ke Halaman Asli

Rudy

Back to work

"Doom Spending" di Negara Kita Masih Baru, Semoga Hanya Sesaat Saja

Diperbarui: 3 Oktober 2024   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi doom spending generasi Z dan milenial (kalbaronline.com)

Doom spending kini juga sudah mewabah di negara kita.

Pada awal munculnya, yaitu pada tahun 2020 di Amerika Serikat, doom spending ini bermakna terapi belanja.

Dimana stres yang dialami seseorang, terutama generasi Z dan milenial dapat diobati dengan berbelanja.

Ibarat candu, merokok, atau mengonsumsi narkoba yang bikin ketagihan, begitulah makna doom spending sekarang ini.

Masalah yang dialami oleh seseorang dapat hilang walau sejenak dengan mengonsumsi narkoba.

Namun bahayanya, kenikmatan hilangnya masalah dengan mengonsumsi narkoba itu sudah nempel banget.

Dalam artian mereka kecanduan. Ingin narkoba lagi jika stres melanda.

Begitu seterusnya, mereka seolah-olah merasa di surga yang sayang jika hilang kenikmatannya saat tidak ada narkoba.

Doom spending pun demikian adanya.

Mereka stres. Untuk menghilangkan stres itu mereka terapi, yaitu belanja yang menyenangkan hatinya.

Setelah belanja mereka senang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline