Lihat ke Halaman Asli

Rudy

Back to work

Riset, "Makan Tabungan" Kelas Bawah Masih Masif di Tengah Daya Beli yang Tertekan

Diperbarui: 27 September 2024   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tabungan kelas bawah (nasional.kontan.co.id)

Dalam Economic Outlook Bank Mandiri, Kamis (26/9/2024), Andry Asmoro, Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk mengatakan kondisi kelas bawah sekarang sudah mulai rebound (berbalik)

Andry Asmoro menjelaskan hasil riset yang dilakukan Bank Mandiri mengenai perilaku kelas bawah pada saving dan spending.

Menurut Andry spending (pengeluaran) kelas bawah masih cukup baik dan ada tren yang relatif meningkat. Namun dari sisi saving (tabungan) justru semakin turun drastis.

Fenomena "makan tabungan" masih berlanjut di tengah daya beli yang tertekan.

Seperti diketahui sekarang ini tengah viral dimana kelas menengah sedang berada di situasi middle income trap.

Dan itu terjadi sejak 2019 (sesudah Covid-19) dan masih berlangsung hingga saat ini.

Faktor penyebabnya karena pada masa pandemi itu perekonomian lumpuh, banyak karyawan yang di PHK. Sampai saat ini mereka belum lagi ada pekerjaan.

Dan kalau sudah dapat, gaji mereka masih kecil di tengah-tengah harga-harga naik.

Begitu pun dengan kelas bawah, mengalami nasib yang sama dengan kelas menengah.

Bahkan fenomena "makan tabungan" membuat masyarakat kelas bawah RI paling sengsara.

Pada awal tahun 2023 indeks belanja kelas bawah masih lebih rendah daripada tabungannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline