Lihat ke Halaman Asli

Rudy

Back to work

Kelas Menengah, Frugal Living, dan 'Makan Receh'

Diperbarui: 22 September 2024   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Festival makan receh Trans7 (swa co.id)

Data BPS (Biro Pusat Statistik) memperlihatkan terdapat 17,44 persen penduduk kelas menengah Indonesia pada tahun 2024.

Jumlah itu mengalami penurunan setiap tahunnya sejak tahun 2019 sebesar 21,54 persen.

Mirisnya penurunan kelas menengah itu bukannya mereka naik ke kelas atas, namun justru menurun ke aspiring middle class bahkan ke kelas bawah.

Aspiring middle class yang dimaksud adalah bukan kelas bawah bukan juga kelas menengah, namun di tengah-tengahnya.

Jika diterjemahkan bermakna kelas menuju kelas menengah.

Pengkategorian kelas itu didasarkan kepada kemampuan mereka mengeluarkan uang untuk segala kebutuhan per bulannya.

Untuk Indonesia, kelas menengah adalah mereka yang pengeluarannya per bulan per kapita Rp 2,1-7,1 juta.

Aspiring middle class adalah mereka yang pengeluarannya per bulan mampu Rp 600 ribu-Rp 2,1 juta.

Sedangkan kelas bawah adalah mereka yang pengeluarannya di bawah Rp 600 ribu per kapita per bulan.

Lepas dari kelas atas yang tidak disinggung dalam hal ini, apakah dalam waktu dekat ada jalan keluar dari masalah ini dimana middle class dan kelas bawah naik derajatnya?

Kondisi kebijakan pemerintah, peristiwa yang terjadi, dan sikap finansial kelas menengah menjadi jawaban apakah mereka bisa keluar dari tekanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline