Lihat ke Halaman Asli

Aku akan Gembira Selalu

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_151940" align="aligncenter" width="352" caption="www.google.co.id"][/caption] Menjalani kehidupan di dunia ini pastinya tidak akan pernah terlepas dari berbagai cobaan dan tantangan hidup. Dari hari lepas hari yang kita jalani di dunia ini masalah pasti datang silih berganti. Kadang sebagian besar dari kita merasa hidup ini tidak adil baginya. Beban hidupnya terlalu berat dan dia hampir-hampir tidak dapat menanggungnya. Banyak yang frustasi dan mengambil jalan pintas dengan bunuh diri agar masalah itu tidak lagi menganggu dan menghantui hidupnya. Banyak yang berteriak, "Dimanakah Tuhan saat masalah datang kepadaku?". Jangan buru-buru untuk menyalahkan Tuhan untuk masalah yang kita hadapi. Ada baiknya kita merenung untuk mengintropeksi diri. Kadang secara tidak sadar sering kali karena kebodohan dan ketidakpatuhan kitalah yang menyebabkan masalah itu datang menimpa hidup kita. Jadi bagaimana kita harus bersikap? Nabi Habakuk memiliki suatu sikap yang patut diteladani: Ia memilih untuk selalu bergembira. Habakuk melihat bertambah dalamnya kejatuhan moral dan rohani bangsa Yehuda, dan hal tersebut sangat mengusik jiwanya. Namun, tanggapan Allah atas hal itu justru membuatnya semakin terusik. Allah akan menggunakan bangsa Babel yang jahat untuk menghukum Yehuda. Habakuk tidak sepenuhnya memahami tindakan Allah ini, tetapi ia dapat bergembira karena ia telah belajar untuk bersandar pada hikmat, keadilan, dan kedaulatan Allah. Ia mengakhiri kitabnya dengan suatu penegasan yang indah: “Aku akan gembira selalu, sebab Engkau Tuhan Allah penyelamatku” (3:18). Meski tidak jelas baginya bagaimana Yehuda akan bertahan, Habakuk telah belajar untuk mempercayai Allah di tengah ketidakadilan, penderitaan, dan kehilangan yang terjadi. Ia akan hidup oleh iman kepada Allah saja. Iman semacam ini membangkitkan sukacitanya di dalam Allah, apa pun keadaan yang terjadi di sekitarnya.

Yesus sendiri telah berpesan : (Matius 12 : 22-30)

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.  Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu! Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya! Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.

Jadi Tuhan selalu pelihara hidup kita, apapun masalah kita pasti dapat kita selesaikan dengan tetap mengandalkan Tuhan saja. Bergembiralah selalu.

Selamat menjelang Tahun Baru 2012.

(sebagian isinya diambil dari http://rbcindonesia.org/ dengan pengubahan seperlunya)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline