Lihat ke Halaman Asli

Rudy

Don't cry

Zakat Bertujuan untuk Menyucikan Harta, Bagaimana Hukumnya Harta "Money Laundering"?

Diperbarui: 1 April 2024   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pencucian uang (kbk.news)

Sebagai seorang awam selintas yang saya tahu ada salah satu dari "aktivitas" yang dilakukan di setiap bulan Ramadhan setiap tahunnya, yaitu zakat.

Ada zakat mal dan zakat fitrah.

Biasanya keduanya ditunaikan pada hari-hari akhir bulan Ramadhan ini.

Yang jelas tentunya ada persamaan arti dan makna antara zakat mal dan zakat fitrah tersebut.

Lepas dari perbedaannya antara kedua jenis zakat tersebut dan berapa banyak atau dalam bentuk apa.

Yang jelas zakat adalah pemberian dari umat Muslim kepada badan atau pengelola yang nantinya badan atau pengelola itu akan menyalurkan zakat itu kepada yang membutuhkannya.

Dalam hal ini umat Muslim yang berkecukupan secara materi wajib memberikan sebagian hartanya dengan syariat tertentu untuk dapat dinikmati oleh mereka yang berkekurangan atau yang kaum dhuafa, yatim-piatu, dan kaum yang lemah lainnya.

Syariat memberikan zakat ini bertujuan untuk keberkahan Ramadhan yang sudah dijalani selama sebulan lamanya serta untuk menyucikan harta yang Anda punyai.

Karena pada keesokan harinya umat Muslim akan sholat ied dan merayakan hari kemenangan besar yaitu Hari Raya Idul Fitri.

Sesuai dengan maknanya fitri yang berarti suci, putih, dan bersih, maka umat Muslim menjadi suci, putih, bersih kembali lepas dari segala debu dan lumpur.

Layaknya seorang bayi yang baru dilahirkan ibunya ke dunia, suci, bersih tak bernoda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline