Lihat ke Halaman Asli

Rudi Darma

pemuda senang berkarya

Literasi Media dan Kita

Diperbarui: 29 Maret 2019   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

radarmalang

Pada tahun 2017 di Amerika Serikat muncul foto yang diklaim sebagai bandara Houston sedang terendam banjir yang menghebohkan Negara itu. Tapi setelah ditelisik didapat bahwa gambar itu adalah bandara New York yang diambil pada tahun 2013. Foto itu adalah hoaks.

Di Indonesia juga beberapa kali terjadi hal seperti itu. Semisal kerusuhan di wilayah Kalimantan Barat yaitu Pontianak ketika berlangsung Festival Gawai Dayak pada Mei 2017. Kerusuhan itu ditengarai bersamaan dengan aksi bela ulama yang juga terjadi di Jawa untuk kasus tertentu. Foto yang beredar menggambarkan saling serang antara aparat dan ulama . Foto itu sedemikian heroiknya sehingga menimbulkan emosi yang dalam dari orang yang bersimpati atas kasus itu.

Padahal  yang sebenarnya terjadi adalah Aksi Bela Ulama memang sempat bersitegang dengan aparat tetapi berlangsung cepat dan dapat dikendalikan dengan baik oleh aparat. Pada pk 16.30 kerusuhanpun sudah reda. Foto yang beredar ternyata adalah foto kerusuhan yang terjadi beberapa tahun sebelumnya yang melibatkan etnis tertentu, korban yang banyak dan menimbulkan luka mendalam. Foto yang disebar soal kerusuhan Pontianak itu adalah hoaks.

Dua contoh di atas (AS dan Pontianak)  adalah informasi hoaks yang disebarkan oleh pihak tertentu untuk menimbulkan kegaduhan pada masyarakat. Masyarakat jadi resah. Pertama karena  dalam pikiran orang Houston bandara lumpuh dan tidak dapat beroperasi, dan bisnis jadi terganggu. Hoaks soal bandara Houstan itu diketahui setelah diverifikasi dengan mencocokan sudut cahaya matahari atau cuaca di lokasi tempat foto diambil. Kedua dengan mengambil metadata foto yang diambil . Dari metadata , bisa disimpulkan bahwa foto yang beredar bukanlah diambil di bandara Houston melainkan bandara New York.

Sedangkan untuk foto kerusuhan di Pontianak , akhirnya diverifikasi oleh aparat kepolisian. Mereka dengan metadata mencocokan mana foto kerusuhan Pontianak masa lalu dan yang terjadi tahun 2017.

Dari dua kasus ini kita bisa belajar bahwa memverifikasi konten (berita atau foto) adalah hal penting agar kita tak terjebak pada hoaks yang meresahkan. Hanya saja pengetahuan teknis bagaimana verifikasi konten, perlu disosialisasi dengan massif oleh semua pihak, tidak saja aparat atau pemangku kepentingan dalam hal ini Kominfo.

Karena itu, masyarakat juga paham bahwa verifikasi konten amat penting bagi bangsa Indoensia. Mengingat intevensi internet cukup besar pada masyarakat kita sedangkan literasi media digital masih rendah pada masyarakat kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline