Lihat ke Halaman Asli

Rudolf W

Robot pekerja.

Mengapa Yoyok Sukawi?

Diperbarui: 12 Agustus 2024   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota DPR RI, Yoyok Sukawi. (dok istimewa)

NAMA Yoyok Sukawi memang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan analis politik jelang Pilwakot Semarang, yang akan dilaksanakan 27 November 2024 mendatang. 

Berdasarkan survei terbaru dari Indo Barometer, Yoyok Sukawi menempati peringkat pertama dalam hal elektabilitas, dengan angka keterpilihan yang mengesankan. Bahkan, dalam simulasi yang dilakukan, Yoyok menunjukkan persentase keterpilihan mencapai 50 persen, terlepas dari siapa pun calon wakil yang akan mendampingi. Fenomena ini menunjukkan bahwa Yoyok Sukawi diharapkan oleh sebagian besar masyarakat Semarang untuk memimpin kota ini.

Saya sebenarnya tidak ingin mendebat atau mendiskusikan hasil survei. Karena menurut saya, survei tersebut dilakukan oleh para ahli yang menguasai bidangnya.

Namun untuk membuktikan hasil survei tersebut, saya berusaha melaksanakan "survei sederhana" dengan menanyakan ke beberapa orang yang saya temui di Kota Semarang dalam sepekan ini. 

T (nama sengaja saya inisialkan karena berkaitan dengan profesi) misalnya, petugas porter yang saya temui di Bandara Ahmad Yani Semarang beberapa hari lalu saat saya hendak ke Jakarta. Saat coba saya tanyakan tentang peta politik Kota Semarang dengan pertanyaan sederhana, dia menjawab dengan enteng: "Ya yang jadi kemungkinan Yoyok Sukawi," kata pemuda yang mengaku lahir dan besar di Kota Semarang.

Begitu juga saat saya mencoba menyambangi wilayah Gunungpati. Pertanyaan sederhana tentang siapa yang akan jadi Wali Kota di Pilwakot Semarang 2024 nanti kepada seorang yang sedang makan di kucingan di sekitar kampus Unnes, pemuda yang mengaku bernama Andik Setiawan ini juga menjawab "kemungkinan Mas Yoyok".

Jawabannya singkat, namun menunjukkan bahwa Yoyok Sukawi sudah sangat dikenal oleh kalangan millenial di sana, meski saya tak melanjutkan pertanyaan tentang alasan. 

Sample serupa pun ternyata juga mendapatkan jawaban sama, ketika saya menanyakan kepada ibuk-ibuk di Pasar Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang. Meski di sekitar pasar itu banyak tertempel baliho dan poster tokoh lain, tapi jawabannya sama: Yoyok Sukawi. Alasannya, karena banyak anak-anak warga Sendangmulyo yang mendapatkan penyaluran beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) aspirasi dari anggota Komisi X DPR RI tersebut.

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa Yoyok Sukawi menjadi jawaban banyak masyarakat Semarang tentang peluang menjadi wali kota. 

Yang ini analisis saya sendiri. Pertama, pengalaman politik yang dimiliki Yoyok Sukawi menjadi salah satu faktor penentu. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jateng (2009-2019 menjabat Ketua Komisi E DPRD Jateng), anggota DPR RI (2019 - 2024 jadi Anggota Komisi X DPR RI), dan anak mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip. Pengalaman ini memberi Yoyok pemahaman yang mendalam tentang dinamika pemerintahan dan kebutuhan masyarakat, sehingga ia dianggap mampu menghadapi tantangan yang ada. Apalagi Semarang menjadi salah satu daerah pemilihan dia saat berpolitik di tingkat legislatif.

Kedua, Yoyok Sukawi dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat. Ia sering terjun langsung ke masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan warga. Pendekatan ini membuatnya lebih memahami kebutuhan dan harapan masyarakat, serta menciptakan koneksi emosional yang kuat. Dalam era di mana masyarakat semakin menginginkan pemimpin yang responsif, Yoyok menawarkan harapan untuk menjawab tuntutan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline