Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian IMAS-USU Bagi Warga Desa Nagori Purba di Danau Toba

Diperbarui: 8 Agustus 2017   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 : Anggota IMAS-USU memasang plakat Selamat Datang

NAGORI PURBA, KAB.SIMALUNGUN - Terletak di pinggiran Danau Toba, Nagori Purba merupakan salah satu desa tertinggal  di Kec.Haranggaol Horisan, Kab.Simalungun. 

Untuk dapat tiba ke desa ini dapat melalui dua metode transportasi yaitu transportasi darat dan air. Dengan transportasi air yaitu dengan naik kapal sekitar 2 jam dari Tongging, Kab.Karo dan naik kapal dari Haranggaol, Kab.Simalungun. Sedangkan akses melalui darat dapat ditempuh 3-4 jam dari Tongging atau simpang Bage. Lamanya waktu tempuh via darat disebabkan jalan ke desa ini masih rusak parah karena bentuknya tanah liat atau dengan kata lain belum pernah diaspal hitam sejak tahun 1992.

Pada tanggal 29 Juli s.d 5 Agustus 2017, Ikatan Mahasiswa Simalungun - Universitas Sumatera Utara (IMAS-USU) mengadakan Pengabdian Masyarakat Desa ke X di Nagori Purba. IMAS USU membawakan empat bidang pengabdian yaitu; Pendidikan, Kesehatan, Pertanian dan Lingkungan hidup. Dari data IMAS-USU, di desa tersebut terdapat kurang lebih 70 KK, dengan mata pencaharian sebagaian besar adalah petani dan sebahagian lagi sebagai nelayan di danau. Hal yang paling miris dari keadaan desa ini adalah tidak adanya aliran listrik. Menurut penuturan warga, listrik PLN diputus karena adanya pembukaan akses jalan dari Haranggaol menuju Nagori Purba. Pemutusan listrik sudah dilakukan kurang lebih satu tahun, sehingga banyak warga yang menggunakan penerangan seadanya di malam hari untuk beraktifitas termasuk untuk belajar bagi anak-anak.

Gambar 2 : Suasana belajar di dalam kelas sekolah dasar Nagori Purba dengan anggota IMAS-USU

Dalam hal pendidikan, di Nagori Purba hanya terdapat Sekolah Dasar Negeri. Sehingga bagi anak desa yang telah tamat SD dapat melanjutkan jenjang pendidikan lanjutan ke luar desa, seperti ke Haranggaol, Saribudolok, Siantar dan Medan.Dari data IMAS-USU, SD di Nagori Purba hanya mempunyai satu guru PNS yaitu kepala sekolah dan tiga guru honorer.

Keadaan ini juga sangat miris, karena kegiatan belajar di sekolah tidak maksimal diakibatkan kurangnya guru.  Namun, anak sekolah di Nagori Purba pantang menyerah dan terus semangat untuk belajar   walaupun aliran listrik padam dan kurangnya guru.

Gambar 3 : Suasana belajar di halaman sekolah dengan permainan

Namun masih ada yang patut dibanggakan dari desa Nagori Purba. Karena letaknya di pinggiran Danau Toba, desa ini memiliki pantai di pinggir Danau yang merupakan potensi destinasi wisata dan air danau di desa ini masih bersih. Selain itu desa ini adalah penghasil buah mangga si udang, yaitu mangga yang ukurannya kecil namun rasanya manis. Menurut warga, mangga si udang hanya ada di pinggiran Danau Toba  salah satunya dari desa Nagori Purba.

Melalui pengabdianya, IMAS USU berharap agar situasi dan kondisi desa Nagori Purba ini menjadi perhatian serius   pihak-pihat terkait.

Gambar 4 :Pemandangan Danau Toba di Desa Nagori Purba

All Foto by : IMAS - USU



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline