Lihat ke Halaman Asli

Tetesan Air Mata Melepas Kepergian

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup ini adalah proses datang dan pergi
Membawa sejuta rasa bahagia dan melepaskan rasa duka
Hadir di tengah dunia dan menawarkan sejuta solusi
Melepaskan sejuta harapan dan memandangnya dengan sejuta kata

Dalam kegembiraan orang-orang senantiasa tertawa
Dalam kesedihan orang-orang senantiasa menangis
Ketika kehidupan itu datang, orang-orang melantunkan nada
Dan ketika kehidupan itu pergi, mereka akan senantiasa menangis

Hidup adalah proses untuk menyambut dan melepas
Ketika penyambutan itu datang, raut gembira tampak di wajah
Ketika melepaskan seseorang yang kita cintai, kita merasa bahwa kepergiannya itu tidak pantas
Apakah kepergiannya itu justru membuat kita tak berdaya dan menjadi lemah?

Orang yang kita cintai itu pasti menerobos setiap batasan
Mereka kita cintai tanpa banyak alasan
Dan di dalam cinta itu ada suatu pengharapan
Di dalam pengharapan itu ada banyak impian ke depan

Menangis.............. Itu adalah suatu sikap yang tidak tercurahkan lewat perkataan
Menanangis..... adalah satu cara untuk meratapi dia yang telah pergi
Menangis,,,,bukanlah suatu hal yang terjadi karena kesengajaan
Menangis...adalah sikap diri mencurahkan emosi

Ketika tawa berubah mencadi tangisan
Ketika kegembiraan berujung pada ketakutan
Ketika kepergian itu membawa kesunyian
Hanya meneteskan air mata yang mampu kita lakukan

Medan, 11 Januari 2014
Rudi Salam Sinulingga





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline