Lihat ke Halaman Asli

Rudi slamet

Jurnalis

Ngabuburit Jualan Ta'jil, Seluruh Hasilnya Diberikan untuk Santunan Anak Yatim dan Jompo

Diperbarui: 11 Mei 2021   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


Sukabumi. Beragam kegiatan dilakukan muda saat bulan ramadhan dengan istilah ngabuburit ( menunggu waktu berbuka puasa), dari kegiatan positif sampai kegiatan yang merugikan diri sendiri serta membahayakan orang lain.

Biasanya yang dilakukan muda mudi dengan cara santai di tempat - tempat tertentu atau tempat wisata sambil menikmati panorama alam, namun ada juga yang melakukan kegiatan yang tidak patut di contoh seperti melakukan balapan liar di jalan umum.

Dari sekian banyak kegiatan muda mudi, ternyata ada kegiatan yang patut di contoh, salah satunya yang dilakukan muda mudi Kampung  Cirambutan, Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

Muda mudi yang tergabung dalam organisasi kepemudaan dengan nama Tunas muda Cirambutan, dengan cara mencari dana untuk melakukan program bakti sosial untuk santun anak yatim dan jompo dengan cara berjualan ta'jil dan hasilnya 100% untuk dana bantuan sosial tersebut.

"Saya mengarahkan para pemuda untuk berkegiatan melakukan santunan pembagian sembako ke jompo dan yatim piatu, sebelumnya saya dan teman-teman  melakukan program Dana usaha melalui jualan takjil d bulan ramadhan oleh para pemuda dan 100 % hasil penjualan semua akan donasikan nanti tgl 11 Mei 2021," kata Saepudin (25) yang merupakan ketua organisasi Tunas Muda. Minggu (09/05/21).

Sejak pagi mereka melakukan aktivitas bersama, mulai dari berbelanja membeli bahan - bahan kebutuhan untuk membuat beraneka ragam makanan pembuka, sampai membuat serta menjajakan dagangan nya keriling kampung di sore hari.

"Jajanan pembuka yang kita jual merupakan buatan muda mudi disini, dari mulai belanja, membuat olahan sampai keliling berjualan kita lakukan bersama, sambil menunggu waktu berbuka puasa," Jelas Saepudin.

Modal dasar yang mereka peroleh dari pinjaman uang kas yang mereka kumpulkan, lalu di buat modal, dan hasil dari penjualan mereka kumpulkan untuk dana santunan, sedangkan modal utama mereka kembalikan ke kas mereka.

"Untuk modal kita pakai uang kas kita ( uang Anggota) dan nanti kita kembalikan sepenuhnya, sedangkan yang kita cari uang lebihnya untuk santunan, dengan harapan kita bisa belajar berusaha dan hasil nya kita bisa berbagi di bulan ramadhan ini. Terangnya.

"Mulai jualan dari awal bulan puasa,
Sedangkan yang kita buat dan jual, random dari mulai kolak, bubur kacang ijo, gorengan, bakso Aci , pokonya yang bisa di buat oleh para pemuda dan bernilai ekonomis d masyarakat pedesaan,"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline