Lihat ke Halaman Asli

Rudi slamet

Jurnalis

Gempa M4.6 Sukabumi, Tampaknya Dipicu Aktivitas Cipamingkis Fault

Diperbarui: 22 Februari 2021   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gempa Sukabumi // foto Dr Daryono BMKG

Sukabumi Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempabumi Tektonik, Hari Minggu, 21 Februari 2020 pukul 21:56:32 WIB.

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4.6. Episenter terletak pada koordinat 7.64 LS dan 106.56 BT, atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 72 km Selatan KAB-SUKABUMI-JABAR pada kedalaman 28 kilometer. 

Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan  di wilayah Cigaru, Pangandaran, Garut Selatan,  Cikajang, Cianjur Selatan, Pangalengan, Kota Sukabumi, Cipamingkis, Jampang, Sagaranten, Cisompet, Sindangbarang, Pamengpeuk, Bungbulang, Ciwidey dengan Skala Intensitas III MMI ( *Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu* ),

 Palabuhan Ratu, Panggarangan, Cisolok, Cikembar, Tegalbuleud, Bayah, Cikotok, Cihara dengan Skala Intensitas II MMI ( *Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.*). 

."Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi Dangkal akibat aktivitas penyesaran dalam Lempeng Eurasia," Ujar Daryono. 

Gempa Sukabumi M4,6 yang baru saja,lanjut Daryono, "  tampaknya dipicu oleh aktivitas Cipamingkis Fault yang menerus ke laut,"

Hingga pukul 22:35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline