1 Minggu pasca meninggalnya anggota pengamanan langsung (Pamsung) , Camat Simpenan menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum (Mamat U) yang merupakan anggota Pamsung TPS 05 Desa Kertajaya, Kecamtan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena kelelahan dalam menjalankan tugas Negara pada pemilu pilpres dan pileg tahun 2019.
Pada hari ini saya (Camat simpenan ) menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum anggota Pamsung TPS 05 Desa kertajaya, Serta ikut bela sungkawa smoga amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT. ujar Camat simpenan Iwan Gunawan. Rabu [24/04/19].
Sebelumnya Saya menerima kabar malam Rabu tanggal 23 april 2019 dari ketua IPHI kec.Simpenan, bahwa atas nama Mamat ( almarhum) anggota PAMSUNG TPS 05 Desa Kertajaya, telah meninggal dunia pada 16 april 2019, akibat kelelahan menjalankan tugas Negara dalam persiapan pembuatan tenda TPS 05 Desa kertajaya.
Dan tembusan disampaikan kepada bapak Bupati / Wabup Kabupaten sukabumi, Sekda, serta Kasatpol PP Kabupaten Sukabumi, Pungkasnya.
Sementara pihak keluarga almarhum membenarkan bahwa Pihak pemerintah kecamatan beserta pemerintah Desa telah memberikan santuan dan langsung datang kerumahnya. yang berada di Kampung Cigadog 05, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan
Ya betul tadi ada Pak Camat bersama pak Satpol PP juga dari pihak pemerintah Desa teah meberikan santunan dan terima langsung oleh ibu saya, Jelas Wahyu anak tertua dari Almarhum.
Lebih jauh Wahyu menjelaskan bahwa meningal ayahnya se usai melakukan rapat KPPS yang sampai larut malam.
Sebelumnya ayah saya bersama petugas KPPS lainya membuat tenda untuk TPS 05 desa kertajaya, guna persiapan pilpres dan pileg, setelah bada isa ia ikut rapat bersama anggota KPPS lainya guna mendiskusikan persiapan penerimaan logistik pemilu dll, yang dihadiri oleh semua anggota, sekira pukul 23.30 WIB ia pulang kerumah lalu muntah muntah dan jatuh pingsan (koma).
Kemudian pihak keluarga mencari pertolongan medis disekitar wilayah Desa Kertajaya namun tak berhasil karena situasi sudah hampir tengah malam.
Saya mencari pertolongan kepada petugas medis yang domisili disini namun tak berhasil, semua sudah pada tidur, andai saja di Pustu ada petugas medis (dokter) yang jaga mungkin bisa minta pertolongan awal, kemudian saya memutuskan membawanya ke RSUD Plabuhanratu.