Kecelakaan di Ruas Jalan Transloji, Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Ruas Jalan Loji - Puncak Darma, antara  kendaraan jenis Minibus Avanza dan Isuzu Fanther pada Minggu [31/03/19]. sekira pukul 15.30 WIB, di sekitar persimpangan Karang daeu. tepatnya di Kampung Cibuti, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Menurut keterangan warga yang berada di lokasi kejadian, kecelakaan berawal saat sebuah mobil Toyota Avanza putih melaju dari arah Puncak Darma (Lokasi wisata geopark Ciletuh Palabuhanratu) melaju menuju arah Palabuhanratu,

Dari arah sebaliknya melaju sebuah Isuzu Fanther merah , diduga sipenegmudi Minibus Avanza kurang menguasai medan jalan yang berkelok serta turunan tajam akhirnya kendaraannya oleng dan  tabrakan pun tidak bisa dielakan. 

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Ruas Jalan Loji - Puncak Darma, antara kendaraan jenis Minibus Avanza dan Isuzu Fanther // foto Rudi

Aris Irpan kepada kompasiana.com  mengatakan, kronologi kejdiannya kita belum tau pasti,  soalnya pengemudi masih belum bisa di ajak komunikasi, mungkin masih kaget.

Diduga penyebab kecelakaan penegmudi belum tahu medan jalan serta akibat jalan yang berbelok dan turunan tajam membuat pengemudi hilang kendali,  serta kurang konsen karena melihat pemandangan alam yang sangat menggiurkan.

Kita semua tahukan jalur trans loji dari mulai masuk kawasan Loji samapi puncak Darma keindahan lautnya yang memukau siapapun yang melihat pasti terlena. ujarnya. 

Geopark Ciletuh Palabuhanratu // foto Rudi

Alhamdulillah dalam insisden ini tidak ada korban jiwa ataupun luka, semua penumpang kedua mobil avanza beserta suzu Fanther selamat, namun ke adaan kedua kendaraan mengalami kerusakan parah  di bagian depan sebelah kanan, sehingga membutuhkan mobil derek.

Menurut pengakuan sopir Avanza ia bersama 3 penumpang lainya pulang berwisata dari kawasan geopark Ciletuh, menuju arah pulang ke cengkareng Jakarta, sedangkan dalam mobil Isuzu Fanther hanya seorang diri ( pengemudi ) yang mengaku dari Parungkuda Sukabumi, yang merupakan salah seorang jurnalis dari Sinarpagi.