Lihat ke Halaman Asli

Tubagus Adhi

wartawan

DBON dan Kejayaan Wushu Indonesia

Diperbarui: 2 September 2022   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menpora Zainudin Amali dan Ketum PB WI Airlangga Hartarto bersama atlet wushu nasional peraih medali di SEA Games Vietnam, 2021.

BEBERAPA hari lagi komunitas olahraga Indonesia kembali akan memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas), tepatnya 9 September mendatang. Tahun ini, 2022, menjadi peringatan Haornas ke-39.

Haornas ke-39 pada 2022 ini sangat mungkin menjadi istimewa karena keterkaitannya dengan pemberlakuan Desain Besar Olahraga Indonesia (DBON). DBON merupakan dokuken rencana induk arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional. Ruang lingkup DBON menyangkut olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi hingga industri olahraga. Dokumen tersebut sudah ditanda tangani Presiden Joko Widodo dan tertuan dalam Perpres Nomor 86 Tahun 2021. DBON tersusun daam lima tahapan periode yang akan berakhir pada 2045.  

Dalam DBON, terdapat 14 cabor olahraga prioritas atau unggulan berkaitan dengan prestasi. Baca juga: Menpora Minta DBON Dikawal Rincian dari 14 cabor itu adalah badminton, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, dan pencak silat.

Proses penggemblengan atlet berprestasi pasca DBON diberlakukan dimulai dari persiapan kontingen Indonesia menghadapi SEA Games 2021. Ke-14 cabor prioritas DBON menjadi andalan dalam peraihan medali di SEA Games Vietnam tersebut.

SEA Games menjadi sasaran antara, target utama cabor DBON adalah Olimpiade. Terkait dengan itu, penerapan DBON akan semakin ketat, mengingat Indonesia masih akan akan menghadapi beberapa multievent regional sebelum Olimpiade. Tahun depan, kembali akan menghadapi SEA Games di Phnom Penh, Kamboja, dan Asian Games ke-19 di Huangzhou, China, diundur dari rencana semula digelar September-Oktober 2022 ini.

Penerapan DBON juga akan semakin ketat untuk single-event, yakni kejuaraan-kejuaraan percabang. Tak terkecuali untuk cabor wushu. Pencapaian membanggakan atlet wushu di SEG Games 2021 Vietnam disebut-sebut tak bisa dilepaskan dari penerapan Perpres Nomor 86 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) tersebut.

Sebagaimana dikemukakan oleh Menpora Zainudin Amali dan Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Airlangga Hartarto, seluruh atlet yang wushu yang diterjunkan di SEA Games ke-31 tahun 2021 Vietnam, semuanya telah lolos dari penilaian tim review Kemenpora. Tidak ada satu pun atlet yang berangkat yang tidak lolos dari tim review. Itu juga akan diberlakukan dalam pembentukan tim ke SEA Games dan Asian Games 2023.

Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali dan Airlangga Hartarto sama-sama senang dan bangga atas raihan tim wushu di SEA Games Vietnam. Ini menjadi penyemangat untuk mempersiapkan atlet wushu lebih baik lagi, di single event dan multievent seperti Kejuaraan Dunia serta SEA Games dan Asian Games.

Indonesia meraih hasil maksimal meski kontingen yang dikirimkan di SEA Games Vietnam tak sebanyak saat di SEA Games Filipina 2019 lalu. Hal ini dinilai karena Indonesia mempersiapkan diri dengan matang.

Atlet wushu Indonessia dinilai sungguh-sungguh mempersiapkan diri dengan latihan luar biasa. Di Vietnam,tim wushu Indonesia secara total sukses menyumbangkan 15 medali, yang terdiri dari tiga medali emas, sembilan perak, dan tiga perunggu.

Medali emas Indonesia dipersembahkan oleh Seraf Naro Siregar pada nomor Taolu Daoshu/Gunshu Putra, Alisya Mellynar (Taolu Taijiquan Putri), dan Junita Malau (Sanda 48 kg Putri).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline