Lihat ke Halaman Asli

Rudi Hartono

Profesi: SECURITY/SATPAM

Kisah Nyata

Diperbarui: 25 Maret 2023   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tahun 2010 pertama kali aku ke sumba barat daya NTT untuk pergi nelayan menangkap cumi, di situlah aku kenal seorang cewek asal Plores tapi tinggal di sumba barat daya NTT, waktu itu aku belum mengukapkan perasaan aku ke dia karena aku masih malu-malu, Akhir-akhir tahun aku pulang ke kampung halaman aku di lombok. Tahun 2011 aku kembali lagi ke sumba untuk menangkap cumi seperti biasa di situlah awal mulanya aku pacaran sama si dia ( sebut aja namanya Y ) ada teman aku yang iseng ke si cewek ini si ( Y ) kata teman aku "( Y ) dia suka sama kamu" Di jawab sama si ( Y ) " Haaa...tidak mungkin" Teman aku jawab lagi "dia mau minta nomer kamu katanya" Di jawab lagi si (Y) "ya nanti aku kasih" Dan akhirnya dia kasih nomernya, dan aku pulang ke rumah tempat aku nginep di sumba, aku tlf lah si cewek ini setelah aku tlf dia angkat, 

Aku: halo Assallamualaikum

Si (Y): waallaikumsalam

Aku: (Y) sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu tapi aku tidak bisa aku ungkapkan

Si (Y): kenapa.?

Aku: aku takut

Si (Y): takut kenapa.?

Aku: nanti kamu tolak cinta aku

Si (Y): aku juga jujur dari dulu aku suka sama kamu waktu kamu pertama kali kamu datang ke rumah aku, waktu kamu pulang itu aku sempat nangis aku kira kamu tidak akan datang lagi ke sini

Dari situlah aku pacaran sama si (Y) ini hampir dua tahun aku pacaran, aku pernah ajak dia nikah tapi adat Ploresnya ketat kata bpaknya si (Y) ini kalau belum nikah kakaknya yang pertama ini dia ini tidak boleh nikah duluan, benar atau tidaknya aku tidak tau, Akhirnya aku pulang ke lombok dari situlah aku tidak pernah saling hubungi karena si (Y) ini tidak bisa di hubungi nomernya, di situlah aku merasa kehilangan seorang cewek yang aku sayang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline