Sebut saja namanya Haji Sarkam. Namanya jelas-jelas tertera di kartu namanya Haji Sarkam, Pawang Pengusir Hujan. Dalam setiap kesempatan Haji Sarkam selalu menyatakan dengan yegas kalau dirinya adalah Pawang Pengusir Hujan. Sekali lagi PAWANG PENGUSIR HUJAN.
Walaupun begitu nama Haji Sarkam sebagai Pawang Pengusir Hujan tidaklah terlalu kesohor di kampungnya. Rupanya para tetangganya kurang meyakini kemampuan Haji Sarkam sebagai Pawang Pengusir Hujan. Padahal hampir setiap hari berdatangan orang-orang dari luar kampungnya dengan tujuan untuk memakai jasa Haji Sarkam sebagai Pawang Pengusir Hujan pada saat mereka akan mengadakan sebuah hajatan seperti khitanan, pernikahan, launching produk, sampai selamatan promosi jabatan.
Dari profesinya tersebut, Haji Sarkam dan istri bisa menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu pergi haji ke tanah suci Mekah. Selain itu rumah haji Sarkam hampir tiap tahun melakukan renovasi menjadi lebih megah. Tetapi tetap saja oraang-orang di kampungnya tidak percaya dengan kemampuan Haji Sarkam.
"Mana bisa si Sarkam yang dulunya jadi bahan olokan orang-orang sekampung punya kemampuan seperti itu " begitulah celotehan beberapa tetangganya yang mengaku sebagai teman sepermainan Haji Sarkam sewaktu kecil. Bagaimana ceritanya Haji Sarkam bisa kemampuan tersebut ? hanya Haji Sarkam yang bisa menjawabnya walaupun ada yang mengatakan Haji Sarkam pernah menghilang dan berguru ilmu kebatinan di Sukabumi.
Tetapi lama kelamaan ketidakpercayaan orang-orang kampung terhadap kemampuan Haji Sarkam luntur juga. Hal ini disebabkan oleh beberapa kejadian. Ada beberapa hajatan yang diselenggarakan di kampung tersebut gagal total gara-gara hujan datang dengan derasnya. Bahkan pernah terjadi dimana bertepatan dengan sebuah hajatan, kampung Haji Sarkam kebanjiran karena hujan datang sepanjang hari. Padahal hajatan tersebut telah menggunakan jasa Pawang Hujan yang konon tersohor dengan tarif yang tidak murah pula.
Akhirnya ada juga seorang tetangga Haji Sarkam yang ingin coba-coba menggunakan jasa Haji Sarkam pada acara pernikahan putrinya. Dengan sedikit malu-malu karena tetangganya inilah yang sering bicara macam-macam tentang Haji Sarkam, datang bertamu ke rumah Haji Sarkam.
" Assalamualaikum Pak Haji "
" Wa alaikumussalam. Eh elu Din. Silahkan masuk. Ada apa nih? " tanya Haji Sarkam dengan ramahnya kepada Budin tetangga sebelahnya.
" Begini Pak Haji. Kebetulan seminggu lagi ane punya gawe. Mau nikahin si Dorothy"
" Alhamdulillah. Berita bagus. Emangnya cowok mana yang mau menikain anak Lu, Din "
" Ya ane bersyukur, akhirnya anak pertama gue dapat jodoh juga. Calon lakinya teman kuliahnya Dorothy. Namanya Dur Rahmat. Mereka dah lama pacaran. "