Lihat ke Halaman Asli

Rudi Gunawan

Mahasiswa

Strategi Jitu Resolusi Konflik Pemilu 2024

Diperbarui: 27 Desember 2023   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Muhammad Rudi Gunawan

Ilmu Pemerintahan
Universitas Pancasakti Tegal

Pemilihan umum merupakan puncak demokrasi, namun sering kali menyisakan kebingungan dan konflik. Pemilu 2024 di depan mata menuntut pemahaman mendalam tentang strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul. Strategi resolusi konflik di masa yang akan datang perlu didasarkan pada pendekatan yang inklusif dan solutif, yang membuka jalan bagi kesepakatan yang adil dan damai. 


* Memahami Akar Perbedaan


Konflik sering muncul karena perbedaan pandangan, nilai, dan kepentingan. Dalam konteks Pemilu 2024, penting untuk menggali akar perbedaan yang mungkin menjadi sumber konflik yang timbul. Salah satu perbedaan yang potensial adalah disparitas ekonomi. Isu ekonomi yang merasuki berbagai lapisan masyarakat memiliki potensi besar untuk menjadi sumber ketidakpuasan dan konfrontasi. 

Misalnya, program ekonomi yang tidak merata dan kebijakan distribusi yang tidak adil dapat menciptakan ketegangan antara pemerintah dan sebagian kelompok masyarakat. Kesenjangan ekonomi seringkali menjadi cikal bakal perselisihan di masyarakat, memperbesar jurang antara kelompok yang sejahtera dengan yang kurang beruntung.

Resolusi konflik memerlukan pemahaman mendalam akan akar perbedaan yang mungkin memicu ketegangan dalam Pemilu 2024. Menjelajahi isu-isu kunci, seperti ekonomi, identitas, keamanan, dan aspirasi politik masyarakat, menjadi langkah awal yang krusial. Memahami akar persoalan akan membantu merumuskan strategi yang lebih tepat untuk menyelesaikan konflik dengan lebih efektif.


* Dialog dan Kolaborasi Multistakeholder

Membangun ruang dialog inklusif dan kolaboratif antara berbagai pihak yang terlibat dalam konteks Pemilu 2024 menjadi langkah penting dalam menangani konflik yang mungkin timbul. 

Kolaborasi antara partai politik, tokoh masyarakat, serta kelompok minoritas adalah aspek yang esensial dalam upaya menyelesaikan perbedaan pendapat yang mungkin muncul selama kampanye pemilu.

Misalnya, di negara-negara yang memiliki keberagaman etnis atau agama yang signifikan, kolaborasi antara kelompok-kelompok tersebut akan menjadi kunci penting untuk mengatasi perbedaan pandangan yang bisa menjadi pemicu konflik. Melibatkan perwakilan dari berbagai latar belakang sosial, etnis, atau agama dalam dialog dan penyelesaian konflik dapat membantu menciptakan ruang yang lebih inklusif dan mendalam dalam menyusun kesepakatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline