Lihat ke Halaman Asli

Jatidiri

Diperbarui: 28 Januari 2016   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jerit hati melayang dalam diam. 
Panas siang bak kubangan jahanam. 
Inginkan bersandar dalam dekapan kematian. 
Apa daya waktu masih hinggapi badan. 

Tak bisakah kau memaafkan dirimu sendiri? 

Badan ini terasa tak berdaya. 
Selalu kalah oleh gemuruh yang menghujam sukma. 
Api amarah membakar jiwa. 
Meminta terbang tinggalkan alam fana.

Apakah yg kau cari di dunia ini..?

Wahai Rudie...

Ada saatnya engkau begitu mengenal.
Dan ada saatnya engkau sedikitpun tidak mengenal.
Dirimu itu sesungguhnya seperti apa..?
Yah, hanya berusahalah yang kau punya.

Ada kalanya engkau benar.
Dan ada kalanya engkau salah.
Apakah engkau adalah apa yang kau pikirkan..?
Yah, kau hanya bisa berdo’a saja.

Duhai Rudie...

Aku hanya ingin mengelus rambutmu...

Aku tidak ingin, engkau menjadi malaikat. Apalagi menjadi iblis, sungguh aku tidak mau.
Aku hanya ingin, engkau menjadi dirimu sendiri.

Menjadi dirimu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline