Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Memasak Opor: Simbol Kemakmuran dan Kesuburan dalam Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia

Diperbarui: 17 April 2023   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi memask opor di hari Raya Idul Fitri ll sumber ilustrasi Pixsel 

Opor adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang biasanya disajikan pada hari raya Idul Fitri. Makanan ini terbuat dari bahan-bahan seperti daging ayam, kelapa parut, bawang merah, bawang putih, dan bumbu-bumbu lainnya. Opor biasanya disajikan bersama nasi dan ketupat, dan menjadi hidangan yang sangat populer di Indonesia, terutama selama Hari Raya Idul Fitri.

Tradisi memasak opor pada hari lebaran memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Selain sebagai makanan yang lezat dan bergizi, opor juga memiliki nilai simbolis yang sangat tinggi. Menurut kepercayaan masyarakat Indonesia, opor merupakan lambang kemakmuran dan kesuburan, sehingga makanan ini sering dihidangkan pada acara-acara penting seperti pernikahan, acara khitanan, dan juga pada Hari Raya Idul Fitri.

Proses memasak opor pada Hari Raya Idul Fitri biasanya dimulai beberapa hari sebelumnya. Bahan-bahan seperti ayam dan kelapa parut dicuci bersih dan diolah dengan berbagai bumbu seperti serai, daun salam, jahe, dan kunyit. Setelah itu, bahan-bahan tersebut direbus dan diaduk hingga bumbu meresap ke dalam daging ayam dan kelapa parut.

Selama proses memasak opor, aroma bumbu yang harum dan lezat sering tercium di sekitar dapur, yang menambah semangat dan kegembiraan keluarga dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Ketika opor sudah matang, makanan tersebut dihidangkan dengan nasi dan ketupat, dan disajikan bersama-sama dengan keluarga dan kerabat.

Tradisi memasak opor pada Hari Raya Idul Fitri memang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Selain sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan, opor juga menjadi salah satu hidangan yang paling dinantikan dan dihargai selama perayaan Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, walaupun proses memasak opor memerlukan waktu dan usaha yang cukup banyak, sebagai wujud penghormatan terhadap budaya dan kepercayaan nenek moyang mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline