Lihat ke Halaman Asli

Meneg Ristek : Birokrasi dan Infrastruktur Salah Satu Penyebab Indonesia Turun Peringkat!

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13634147561206121836

Banjarmasin - Berdasarkan dari data Global Growth Competitiveness Index yang dikeluarkan oleh World Economy Forum tahun 2012-2013 menunjukkanIndonesia menduduki peringkat ke-50 dari 144 negara yang disurvey dimana pada tahun sebelumnya Indonesia bisa menduduki peringkat ke-46 dari 142 negara yang disurvey.

Melihat data itu membuat Menteri Negara Riset dan Teknologi (Meneg Ristek), Gusti Muhammad Hatta mengatakan kurang puas dengan hasil riset yang telah dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri dan swasta.

Melihat kenyataan diatas dan mencermati apa yang telah kita hasilkan hingga sekarang, terlihat masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan kita semua. Dan, penurunan ini memprihatinkan karena indeks tersebut mencerminkan kemampuan teknologi suatu Negara,” kata Meneg Ristek ketika memberikan Kuliah Umum mengenai Insentif SINas (Sistem Informasi Nasional) di hadapan para peneliti dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin-KalSel, Jumat (15/03/2013) lalu.

Penurunan peringkat dari 42 menjadi 50, menurut Gusti disebabkan karena ’ABG’ (Akademisi, Business, Government) tidak bisa bersinergi dalam memproduksi hasil-hasil riset yang telah dihasilkan selama ini.

”Selain itu, infrastruktur dan birokrasi adalah juga menjadi penyebab yang membuat Indonesia turun peringkat. Dengan demikian, banyak hasil riset di indonesia hanya sampai di protipe atau hanya sampai diatas meja saja. Penyebab lainnya adalah pengusaha dan pemerintah yang belum bisa bersinergi dalam memproduksi hasil riset secara massal,” Tegas Gusti.

Semoga dengan adanya insentif SINas, lanjut pria asal Banjarmasin - Kalimantan Selatan ini, hasil riset yang ada bisa menjawab permasalahan yang ada di Indonesia.

“Saya berharap dengan adanya Insentif SINas, Perguruan Tinggi baik swasta dan negeri, Lemlit, LPPM dan konsursium riset, bisa menghasilkan riset atau penelitian yang bisa menjadi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi negeri kita tercinta ini, tentunya ABG harus bisa bersinergi,” harap Gusti.

Perlu diketahui Insentif Riset SINas adalah pendanaan riset yang ditujukan untuk penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) melalui peningkatan sinergi, produktivitas, dan pendayagunaan sumberdaya litbang nasional.

“Untuk menjaga akuntabilitas pendanaan riset ini diselenggarakan dengan mekanisme kompetisi secara terbuka,” Tutup Gusti yang saat itu didampingi Staf Khusus Menteri bidang antar lembaga, Gusti Nurpansyah, Tenaga Ahli Menteri Shidki Wahab, dan jajaran Kemenristek yang terkait Insentif SINas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline