Lihat ke Halaman Asli

Input-Output-Proses: Pemilu Kita

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INPUT-PROSES-OUTPUT Kaidah input, proses, dan output disepakati di semua bidang ilmu apapun. Input adalah sesuatu yang akan diberikan perlakuan. Proses adalah aktivitas yang memberikan perlakuan. Sementara output adalah hasil dari perlakuan. Air dingin yang dimasak akan menghasilkan air panas. Mahasiswa yang belajar di kampus akan menghasilkan sarjana. Air dingin dan mahasiswa adalah input, memasak dan belajar adalah proses, sementara air panas dan sarjana adalah output. Input yang baik jika diproses dengan cara yang baik, maka akan menghasilkan output yang baik pula. Input yang baik jika diproses dengan cara yang jelek, maka akan menghasilkan output yang tidak lebih baik. Sebaliknya, input yang jelek jika diproses dengan baik maka akan menghasilkan output yang lebih baik. Input yang jelek jika diproses dengan jelek maka akan menghasilkan output yang semakin jelek. Begitu pula halnya dengan Pilpres baru lalu. Konstituen atau pemilh dapat diibaratkan sebagai input. Sementara proses pemilu seperti penentuan DPT, pencoblosan, dan rekapitulasi dilakukan oleh KPU. Outputnya adalah hasil pemilu. Anggaplah para pemilih yang tak lain seluruh masyarakat adalah input yang baik. Jika KPU sebagai penyelenggara tidak melakukan proses pemilu yang baik, maka hampir dipastikan hasil pemilu akan jelek pula. Artinya produk pemimpin yang dihasilkan adalah pemimpin yang jelek. Sebaliknya, jika KPU melakukan proses pemilu yang baik, maka hasil pemilu akan menjadi baik pula dan menelurkan seorang pemimpin yang baik. Seberapa baik KPU melakukan proses pemilu kali ini? Saya yakin semua dari kita sudah dapat menilainya. Kita bisa melakukan analisis komparasi dengan penyelenggaraan pemilu-pemilu sebelumnya. Semoga kualitas KPU dalam penyelenggaraan pemilu ke depan semakin lebih baik agar bangsa ini dapat dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Dan pemilu yang baik itu adalah pemilu yang penuh kejujuran dan keadilan. "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." (Al Muthaffifiin [83]: 1-3) wallahu a'lam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline